
Pendukung militan Mitra Kukar, Mitra Mania akhirnya gerah dengan menurun-nya grafik permainan Mitra Kukar memasuki putaran kedua Indonesian Super League (ISL). Selama putaran kedua bergulir, skuad Naga Mekes hanya mampu mengeloksi 8 poin dari 10 laga yang sudah dilalui. Sehing-ga tim kebanggaan warga Kukar ini ter-lepas dari perburuan gelar juara edisi 2011/2012 ini.
Melalui Sekretaris Mitman, Nur Hidayat meminta seluruh punggawa Mitra untuk bermain dengan hati, bukan karena hanya berdalih atas nama profesiona-litas saja. Menurut Dayat selama ini pemain sepertinya tidak bermain serius, terlalu terlena dan menganggap biasa sebuah kekalahan. “Kami meminta pemain bermain dengan hati, jangan anggap kekalahan itu biasa,” katanya.
Dilanjutkannya, manejemen telah memberikan hak-hak pe-main seperti gaji, bonus, fasilitas dan lain sebagainya. Tinggal pemain saja lagi yang harus memberikan kewajibannya yakni bermain dengan baik dan sepenuh hati. “Mereka kan sudah digaji manajemen, hak-haknya juga sudah dipenuhi. Mau apa lagi? Pokoknya kami ingin seluruh pemain bermain dengan hati, jangan anggap enteng kekalahan, ” tegas Dayat.
Oleh karenanya, Dayat yang mengaku mewakili seluruh ang-gota Mitman ini Hamka Hamzah dkk mewajibkan sapu bersih pada laga kandang yang tersisa di akhir musim ini. “Tidak ada tawar menawar lagi, empat laga sisa di kandang semuanya harus sapu bersih,” tekannya.
Saat ditanya tentang tekanan Mitman meminta eks pelatih Simon McMenemy kembali se-perti tersebar melalui broadcast BBM selama ini, Dayat memban-tah dengan keras. Dayat malah kembali menanyakan kepada media ini Mitman yang mana menginginkan pelatih asal Inggris itu kembali. Jajaran kepengurusan Mitman hingga anggota sampai hari ini tidak pernah menginginkan Simon McMenemy kembali.
“Tidak benar itu! Itu hanya oknum yang mengatasnamakan Mitman saja. Saat ini eranya Stefan Hansson, bukan Simon McMenemy. Mitman tetap solid mendukung manajemen yang telah memilih Stefan Hansson sebagai pelatih Mitra saat ini,” tandas Dayat.
Ketika dihubungi, manajemen sepertinya tidak ingin mengomen-tari pertanyaan terkait dua hal diatas. Kabarnya mana-jemen bahkan mengancam me-nyetop hak seluruh pemain jika grafiknya tidak meningkat juga. “Saya tidak tahu itu, bisa saja kebijakan ketua umum atau ma-najer seperti itu. Namun yang pasti sampai hari ini saya tidak tahu,” kata Asisten Manajer Mitra kukar, Nor Alam kemarin sore.
Asisten Manajer Bidang Keua-ngan Aji Muhammad Ari Junaidi menegaskan kalau posisi Stefan Hansson aman hingga akhir musim. “Evaluasi itu memang ada, tapi yang pasti hingga kini posisi coach Stefan aman. Tidak ada niatan manajemen untuk menarik kembali Simon McMenemy,” tegasnya.(ale)
Melalui Sekretaris Mitman, Nur Hidayat meminta seluruh punggawa Mitra untuk bermain dengan hati, bukan karena hanya berdalih atas nama profesiona-litas saja. Menurut Dayat selama ini pemain sepertinya tidak bermain serius, terlalu terlena dan menganggap biasa sebuah kekalahan. “Kami meminta pemain bermain dengan hati, jangan anggap kekalahan itu biasa,” katanya.
Dilanjutkannya, manejemen telah memberikan hak-hak pe-main seperti gaji, bonus, fasilitas dan lain sebagainya. Tinggal pemain saja lagi yang harus memberikan kewajibannya yakni bermain dengan baik dan sepenuh hati. “Mereka kan sudah digaji manajemen, hak-haknya juga sudah dipenuhi. Mau apa lagi? Pokoknya kami ingin seluruh pemain bermain dengan hati, jangan anggap enteng kekalahan, ” tegas Dayat.
Oleh karenanya, Dayat yang mengaku mewakili seluruh ang-gota Mitman ini Hamka Hamzah dkk mewajibkan sapu bersih pada laga kandang yang tersisa di akhir musim ini. “Tidak ada tawar menawar lagi, empat laga sisa di kandang semuanya harus sapu bersih,” tekannya.
Saat ditanya tentang tekanan Mitman meminta eks pelatih Simon McMenemy kembali se-perti tersebar melalui broadcast BBM selama ini, Dayat memban-tah dengan keras. Dayat malah kembali menanyakan kepada media ini Mitman yang mana menginginkan pelatih asal Inggris itu kembali. Jajaran kepengurusan Mitman hingga anggota sampai hari ini tidak pernah menginginkan Simon McMenemy kembali.
“Tidak benar itu! Itu hanya oknum yang mengatasnamakan Mitman saja. Saat ini eranya Stefan Hansson, bukan Simon McMenemy. Mitman tetap solid mendukung manajemen yang telah memilih Stefan Hansson sebagai pelatih Mitra saat ini,” tandas Dayat.
Ketika dihubungi, manajemen sepertinya tidak ingin mengomen-tari pertanyaan terkait dua hal diatas. Kabarnya mana-jemen bahkan mengancam me-nyetop hak seluruh pemain jika grafiknya tidak meningkat juga. “Saya tidak tahu itu, bisa saja kebijakan ketua umum atau ma-najer seperti itu. Namun yang pasti sampai hari ini saya tidak tahu,” kata Asisten Manajer Mitra kukar, Nor Alam kemarin sore.
Asisten Manajer Bidang Keua-ngan Aji Muhammad Ari Junaidi menegaskan kalau posisi Stefan Hansson aman hingga akhir musim. “Evaluasi itu memang ada, tapi yang pasti hingga kini posisi coach Stefan aman. Tidak ada niatan manajemen untuk menarik kembali Simon McMenemy,” tegasnya.(ale)