Share |

Gresik United vs Sriwijaya : Lapangan Keras


Misi sulit bakal dialami Sriwijaya FC ketika menjalani lawatan ke kandang Persegres di Stadion Petrokimia, Gresik, sore ini (9/6). Itu karena, tim juara double winner 2007 itu terancam sulit menerapkan pola permainannya dengan kondisi lapangan yang keras.
“Semua pemain yang kami bawa ke Gresik semuanya bisa dimainkan. Namun, ada sedikit kendala soal lapangan. Meski rumputnya bagus tapi kondisi tanah cukup keras,” kata pelatih Sriwijaya FC, Kas Hartadi, kemarin (9/6).
Kerasnya kontur tanah Stadion Petrokimia menjadi dilema bagi Laskar Wong Kito (julukan Sriwijaya FC). Sebab, dengan kondisi itu, Ponaryo Astaman dkk terancam kesulitan melakukan kontrol bola. Jelas, bila itu terjadi, tim juara Piala Indonesia tiga kali berturut-turut itu bakal sulit menerapkan permainannya yang terkenal mengandalkan umpan-umpan. Serta mengandalkan kecepatan tinggi.
Tak hanya itu, kerasnya kondisi tanah lapangan juga bakal membuat pemain Sriwijaya tak terlalu ngotot. Sebab, bila tak berhati-hati, skuadra Kas Hartadi bakal mendapat terancam mengalami cedera.
Namun Kas (sapaan Kas Hartadi) tak mau mengkambing hitamkan lapangan. Tactician asal Solo itu tetap mengintruksikan kepada anak asuhnya untuk tetap tampil allout demi hasil maksimal. “Memang kerasnya kondisi lapangan berpengaruh dengan permainan. Namun, kami berharap pemain bertanding dulu. Soal maksimal atau tidak itu nanti. Terpenting berjuang dulu dan memberikan hasil maksimal untuk tim,” tambahnya.
Bukan hanya itu, Sriwijaya juga terancam mengalami kelelahan ketika bentrok pada pekan ke-28 itu. Sebab, tim asal Kota Pempek itu hanya mempunyai waktu recovery satu hari. Harus menempuh perjalanan selama 45 menit untuk menuju ke Stadion dari penginapannya Prime Butik Royal, Surabaya. “Kami sengaja memilih menginap di Surabaya dinilai lebih efektif. Soal jarak tempuh, tak terlalu masalah. Kami sudah terbiasa dengan hal ini,” pungkas mantan pemain Timnas Indonesia itu. \

Sementara itu Persegres tidak mau menjadi lumbung gol tim lawan. Skuad didikan Djoko Susilo ini bertekad tampil hati-hati, terutama untuk sektor pertahanan. "Lini belakang jadi perhatian khusus bagi kami. Pemain harus hati-hati dan tidak boleh memberi kebebasan kepada pemain lawan," ujarnya, kemarin (9/6).
Dia meminta, pemain belakang bisa tampil disiplin, rapat dan selalu menjaga konsentrasi sepanjang laga. Sriwijaya FC memiliki pemain dengan kualitas bagus dan agresif. Keith Kayamba dan Hilton Moirera merupakan striker berbahaya dan tajam."Semua sudah tahu kualitas mereka berdua (Kayamba dan Hilton). Pemain
tidak boleh memberikan ruang bebas," tandas Djoko.
Pelatih asal Malang tersebut mengingatkan agar pemain belakang timnya tidak mudah terpancing naik meninggalkan posisinya. Jika sampai terjadi, maka
sangat berbahaya karena Sriwijaya memiliki serangan yang bagus dan cepat.
"Saya minta pemain belakang seperti Ade Suhendra dan Lan Bastian tetap konsisten di areanya. Mereka tidak perlu maju ke depan hanya untuk membantu menyerang," harap Djoko.
Menurut Djoko, menghadapi Sriwijaya FC dibutuhkan ketenangan, konsentrasi dan kesabaran. "Target kami tentunya menang. Apalagi posisi Persegres masih berada di papan bawah dan membutuhkan banyak tambahan poin,"terang mantan pelatih Persela Lamongan ini.
Ya, posisi Persegres masih rawan dari ancaman degradasi. Uston Nawi dkk masih berada di peringkat ke ke-15 Untuk diketahui, Persegres" saat ini masih berkutat di papan bawah ISL urutan 15. Dari 27 pertandingan yang sudah dilakoni, Persegres mengumpulkan nilai 30 poin. Sedangkan lawannya, Sriwijaya FC merupakan
pemuncak klasemen dengan 60 poin.
Share on Google Plus

About 12paz