Share |

CEO Psms : Djohar Harusnya Sudah melakukan HARAKIRI


DIANGKAT anggota, lalu diturunkan anggota juga. Itu menanti pengurus PSSI saat ini. Menurut CEO PSMS Medan Idris, Djohar Arifin Husin dkk mestinya malu.

Kongres Luar Biasa (KLB) 9 Juli 2011 di Solo memilih kepengurusan baru PSSI. Djohar terpilih sebagai Ketua Umum PSSI beserta 10 Komite Eksekutif (Exco) lainnya.

Namun, seiring perjalanan waktu dan seringnya Djohar dkk mengeluarkan keputusan yang melangkahi aturan, termasuk Statuta PSSI, dukungan kepada mereka pun memudar.

Bahkan, tak sekadar memudar, Djohar beserta kepengurusan PSSI lainnya kini juga dituntut mundur. Wadah restrukturisasi pun telah disiapakn, yakni KLB 17-18 Maret 2012

Menyikapi kenyataan itu, Idris yang maju sebagai calon anggota Exco PSSI di KLB yang dijadwalkan berlangsung di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, menyebut Djohar dkk seharusnya malu.

"Saya ini anggota Kelompok 78 yang dulu menjatuhkan kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin 'NH' Halid dan sukses memilih Djohar sebagai Ketua Umum PSSI dalam KLB 9 Juli di Solo," ujar Idris dalam kegiatan kampanye para calon Exco gelaran KPSI bersama Organizing Committee (OC) KLB, Kamis (15/3).

"Tapi, boleh dibilang, kami juga yang kini paling kecewa dengan berbagai keputusan PSSI. Mereka benar-benar tak tahu aturan. Bahkan, Statuta PSSI pun dilanggar. Seharusnya mereka malu. Kalau di Jepang, sudah harakiri alias bunuh diri," tegas Idris.

Lebih lanjut, Idris mengungkapkan keyakinannya atas keabsahan pelaksanaan KLB yang disiapkan KPSI.

"Dalam Statuta PSSI jelas diatur KLB dapat diminta 2/3 anggota. Dan, itu yang terjadi saat ini. Jadi, saya yakin KLB bakal diakui hasilnya, termasuk oleh pemerintah. Buktinya, Mennegpora berencana menghentikan dana bantuan buat timnas jika PSSI tetap melarang pemain Indonesia Super League (ISL) membela timnas," pungkas Idris.

ksb
Share on Google Plus

About 12paz