Share |

PSSI Protes AFC Soal Safee yang Perkuat Malaysia


Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memprotes Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang membolehkan striker Pelita Jaya Karawang, Safee Sali, memperkuat tim nasional Malaysia. Padahal Pelita Jaya berlaga di kompetisi yang dicap ilegal oleh PSSI, yakni Liga Super Indonesia (LSI).

Koordinator timnas PSSI, Bob Hippy, mengatakan seorang pemain yang berkompetisi di breakaway league tidak diperkenankan memperkuat tim nasional negaranya. Larangan itu diatur dalam statuta federasi sepakbola internasional (FIFA).

"Kemarin, kami tanyakan langsung soal itu ke pejabat Presiden Konfederasi Sepakbola Asia (AFC), Zhang Jilong, dalam pertemuan di Makau, beberapa hari lalu. Bagaimana kok ada pemain yang berkompetisi di 'breakaway league,' tapi bisa main di timnas," ujar Bob Hippy, di kantor PSSI Senayan, Kamis, 9 Februari 2012.

Zhang Jilong, kata Bob, merespons dengan baik komplain PSSI tersebut. Tapi, untuk keputusan tegas, AFC masih meminta waktu. "Zhang Jilong akan mencatat laporan itu. Bagaimana bisa sampai ada hal seperti itu (berkompetisi di breakaway league, tapi bisa bermain di timnas)," ujar Bob menambahkan.

Sekretaris Jenderal AFC, Alex Soosay, menyatakan di situs AFC bahwa Safee Sali masih bisa memperkuat timnas Malaysia hingga 22 Maret 2012, atau sampai tenggat yang diberikan FIFA kepada PSSI untuk menyelesaikan konflik internal.

Nasib Safee berbeda dengan pemain langganan timnas Indonesia yang memperkuat klub-klub LSI. Alasannya, PSSI berkukuh tidak akan memakai jasa pemain LSI di timnas Merah-Putih karena dilarang oleh FIFA.

Status LSI baru akan jelas pada 22 Maret mendatang, atau setelah kongres tahunan PSSI digelar pada 18 Maret. Kongres itu diperintahkan oleh FIFA sebagai salah satu solusi agar dualisme kompetisi di Tanah Air bisa diselesaikan. Jika masalah dualisme kompetisi tidak selesai pada tanggal itu, FIFA, dalam suratnya, mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.

Mengenai kisruh sepak bola Tanah Air, menurut Bob, AFC masih percaya dan memberikan kewenangan kepada kepengurusan Djohar Arifin. Manuver Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), kelompok yang kontra PSSI, yang membuka pendaftaran calon pengganti Djohar pun, kata Bob, sudah diketahui AFC.

AFC, kata Bob, meminta PSSI terus melaporkan apa yang terjadi di Indonesia. Sampai saat ini AFC masih mempercayai kepengurusan Djohar Arifin sebagai regulator sepakbola Indonesia yang benar. "Kalian yang sah. Teruslah berpegang pada hal itu," ujar Bob menirukan ucapan Jilong.

ARIE FIRDAUS
Share on Google Plus

About 12paz