Setelah sukses mencuri poin di kandang PSMS Medan, kini Mitra Kukar membidik angka lagi atas lawannya PSAP Sigli. Di laga kedua ini kubu Mitra Kukar optimistis kembali mendulang hasil manis. Pasalnya peak performance Bustomi cs sedang menanjak.
Melawan PSAP, sore hari ini, pukul 15.30 WIB kompetisi Indonesia Super League (ISL) di Stadion Harapan Bangsa, pelatih Mitra Simon McMenemy sadar tuan rumah tak ingin malu untuk kedua kali. Setelah di laga perdana melawan Persisam, tim yang baru kali pertama mengecap ketatnya kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu harus takluk lewat skor 1-2. Tentunya dalam hal ini pertarungan kontra Naga Mekes-julukan Mitra Kukar-pasti bakal menarik.
"Kami tahu, sebagai tuan rumah PSAP pasti ingin menang. Apalagi mereka kalah sewaktu melawan Persisam. Begitu juga kami, datang ke sini, saya dan anak-anak wajib memetik angka lalu pulang ke Tenggarong," urai Simon.
Selanjutnya mantan pelatih timnas Filipina ini menuturkan, konsentrasi adalah kunci bagaimana anak asuhnya mampu bermain ciamik. Bermain taktis memperlihatkan keindahan. Bila Bustomi cs tidak menampilkan permainan tanpa mengedepankan konsentrasi, maka tuan rumah akan dengan mudah memborbardir gawang Hendro Kartiko.
Lantas apakah ketidakhadiran Isnan Ali mengganggu persiapan tim? Dikatakan Simon, akumulasi dua kartu kuning yang berujung kartu merah di laga perdana saat digelar di Stadion Teladan memang cukup disesalkan. Bagaimana tidak, sosok Isnan Ali sebagai bek sayap sangat diandalkan. Penetrasi mantan pilar Persib Bandung itu punya kelebihan dibanding pemain bertahan lain. Penetrasi dia ke jantung pertahanan lawan begitu sporadis.
Visi bermainnya pun sejalan dengan apa yang ada di benak pelatih. Saat bertanding kontra Medan saja Isnan cukup cakap menjaga daerahnya. Meski ia harus jatuh bangun dan terpaksa mengulang kesalahan menjegal kaki lawan yang berimbas keluarnya 2 kali kartu kuning.
"Isnan pemain hebat tapi dia terkena akumulasi dan absen di pertandingan besok (hari ini, Red). Kami semua kehilangan dia. Tapi itu tidak bisa kami anggap penghalang. Masih ada pemain yang bisa gantikan posisi dia," urai pria berkebangsaan Inggris itu.
Ya, tim kebanggaan warga Tenggarong ini sebenarnya masih memiliki sederet pemain bertahan kunci. Bobby Satria atau Elvis Nelson dapat menggantikan posisi dia. Kemampuan kedua pemain muda berbakat tersebut cukup potensial. "Saya masih punya beberapa pemain bertahan yang bisa gantikan posisi Isnan. Tapi semua tergantung besok. Siapa yang siap akan saya turunkan. Saya belum bisa paparkan sekarang. Besok saya baru perlihatkan," ucapnya.
Meraup hasil manis di laga-laga awal sepatutnya jadi perhatian Utama Mitra. Pasalnya ketika mereka tiba di Tenggarong nanti, laga kandang terbilang berat. Dua tim berat asal Papua, masing-masing Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena bisa saja mengadang mereka. Kelebihan tim-tim itu mereka sangat mengandalkan kecepatan. Terlebih Persipura, jawara ISL musim lalu ini sangat menakutkan.
Kolektivitas bermain sekaligus torehan sejarah sungguh memukau. Itulah mengapa konsentrasi benar-benar ditekankan sang juru taktik Mitra. (ede/ksapos)
Melawan PSAP, sore hari ini, pukul 15.30 WIB kompetisi Indonesia Super League (ISL) di Stadion Harapan Bangsa, pelatih Mitra Simon McMenemy sadar tuan rumah tak ingin malu untuk kedua kali. Setelah di laga perdana melawan Persisam, tim yang baru kali pertama mengecap ketatnya kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu harus takluk lewat skor 1-2. Tentunya dalam hal ini pertarungan kontra Naga Mekes-julukan Mitra Kukar-pasti bakal menarik.
"Kami tahu, sebagai tuan rumah PSAP pasti ingin menang. Apalagi mereka kalah sewaktu melawan Persisam. Begitu juga kami, datang ke sini, saya dan anak-anak wajib memetik angka lalu pulang ke Tenggarong," urai Simon.
Selanjutnya mantan pelatih timnas Filipina ini menuturkan, konsentrasi adalah kunci bagaimana anak asuhnya mampu bermain ciamik. Bermain taktis memperlihatkan keindahan. Bila Bustomi cs tidak menampilkan permainan tanpa mengedepankan konsentrasi, maka tuan rumah akan dengan mudah memborbardir gawang Hendro Kartiko.
Lantas apakah ketidakhadiran Isnan Ali mengganggu persiapan tim? Dikatakan Simon, akumulasi dua kartu kuning yang berujung kartu merah di laga perdana saat digelar di Stadion Teladan memang cukup disesalkan. Bagaimana tidak, sosok Isnan Ali sebagai bek sayap sangat diandalkan. Penetrasi mantan pilar Persib Bandung itu punya kelebihan dibanding pemain bertahan lain. Penetrasi dia ke jantung pertahanan lawan begitu sporadis.
Visi bermainnya pun sejalan dengan apa yang ada di benak pelatih. Saat bertanding kontra Medan saja Isnan cukup cakap menjaga daerahnya. Meski ia harus jatuh bangun dan terpaksa mengulang kesalahan menjegal kaki lawan yang berimbas keluarnya 2 kali kartu kuning.
"Isnan pemain hebat tapi dia terkena akumulasi dan absen di pertandingan besok (hari ini, Red). Kami semua kehilangan dia. Tapi itu tidak bisa kami anggap penghalang. Masih ada pemain yang bisa gantikan posisi dia," urai pria berkebangsaan Inggris itu.
Ya, tim kebanggaan warga Tenggarong ini sebenarnya masih memiliki sederet pemain bertahan kunci. Bobby Satria atau Elvis Nelson dapat menggantikan posisi dia. Kemampuan kedua pemain muda berbakat tersebut cukup potensial. "Saya masih punya beberapa pemain bertahan yang bisa gantikan posisi Isnan. Tapi semua tergantung besok. Siapa yang siap akan saya turunkan. Saya belum bisa paparkan sekarang. Besok saya baru perlihatkan," ucapnya.
Meraup hasil manis di laga-laga awal sepatutnya jadi perhatian Utama Mitra. Pasalnya ketika mereka tiba di Tenggarong nanti, laga kandang terbilang berat. Dua tim berat asal Papua, masing-masing Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena bisa saja mengadang mereka. Kelebihan tim-tim itu mereka sangat mengandalkan kecepatan. Terlebih Persipura, jawara ISL musim lalu ini sangat menakutkan.
Kolektivitas bermain sekaligus torehan sejarah sungguh memukau. Itulah mengapa konsentrasi benar-benar ditekankan sang juru taktik Mitra. (ede/ksapos)