Tak mau mengulangi kesalahan pada laga uji coba sebelumnya usai ditundukkan PSS Sleman dengan skor 0-2, Rabu (23/11) kemarin tim Persiba Balikpapan bangkit dengan menggelontor tim PS PLN Jogjakarta dengan skor 7-1 di laga yang berlangsung di Lapangan Sepak Bola Universitas Negeri Yogjakarta (UNY). PS PLN merupakan salah satu klub divisi internal PSIM Jogjakarta, jadi cukup wajar jika Persiba menang telak.
Meski sempat tertinggal lebih dulu di menit-menit awal melalui hadiah penalti yang diberikan wasit kepada tim PLN, Persiba berhasil membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan.
Persiba menurunkan sebagian skuad mudanya di babak pertama, dengan mengandalkan striker Abdul Hamid Moni dan Eki Nurhakim serta playmaker seleksi asal Prancis, Franklin Anzite. Haryadi yang menerapkan formasi 3-5-2, sempat dibuat terkejut lewat gol cepat PLN di menit 6. Adalah stopper muda Absor Fauzi yang kedapatan wasit menyentuh bola dengan tangannya di areal kotak 16 Persiba. Tak ayal gawang Persiba yang dikawal Ahmadi pun harus kebobolan lewat tendangan penalti.
Tak ingin menuai aib kedua, skuad Beruang Madu -julukan Persiba- pun mulai berbenah. Koordinasi lini perlini mulai membaik. Selang tiga menit kemudian, Hamid Moni berhasil membobol gawang PLN sekaligus menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Penampilan ngotot yang diperagakan anak-anak PLN yang didominasi mantan pemain PSIM Jogjakarta tersebut kerap kali mampu merepotkan barisan pertahanan Persiba. Namun ketenangan Hamdi Hamzah mampu meredam agresivitas lawan.
Di menit ke 8, Persiba berhasil membalikkan kedudukan, lewat aksi Eki Nurhakim, skor 2-1. Menit ke 15 melalui Sutikno yang berhasil menyisir sisi kanan pertahanan lawan sukses memberikan umpan kepada Eki Nurhakim yang diteruskan dengan sempurna oleh Hamid Moni, memperbesar keunggulan Persiba. Skor 3-1 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Haryadi yang menurun sebagian besar skuad intinya dengan duet striker Aldo Barreto dan Kenji Adachihara serta Sultan Samma dengan tetap memasang Franklin. Persiba pun berhasil melanjutkan dominasinya. Buktinya, babak kedua baru berjalan lima menit, Kenji Adachihara sukses mengonversi umpan Aldo untuk membawa keunggulan Persiba menjadi 4-1.
Pada menit 65, Haryadi memasukkan Matsunaga Shohei, Richard Caceres dan Ahmad Sembiring dengan menarik keluar Kenji, Franklin dan Asri Akbar. Masuknya tiga pemain tersebut semakin membuat daya gempur Persiba lebih hidup. Umpan-umpan matang yang kerap disodorkan Caceras kerap mengancam gawang PLN. Alhasil, pada menit 70, umpan Caceres berhasil dimaksimalkan Matsunaga untuk memperlebar keunggulan Persiba menjadi 5-1.
Menit 76 lagi-lagi umpan Caceres cukup memanjakan lini depan Persiba. Sepakan kerasnya yang membentur tiang mampu disambut Matsunaga untuk kembali menggetarkan gawang PLN, skor 6-1. Dan Matsunaga Shohei mampu membuat hattrick di menit ke 85 melalui tendangan datarnya, sekaligus memastikan kemenangan Persiba menjadi 7-1.
“Permainan seperti ini yang kami harapkan. Emosional anak-anak mampu diredam meski masih ada yang belum mampu mengendalikan, terutama lini belakang ada beberapa pemain yang kerap mudah terpancing emosinya,” kata Haryadi.
Masih emosionalnya lini belakang Persiba, menurut Haryadi memang tidak terlepas dari tekanan pemain lawan yang cukup membahayakan. Selain itu pula ketatnya jadwal try out ini memberikan pengaruh kepada pemain.
Menilai kecakapan dua playmaker seleksinya, Haryadi mengaku baik Caceres maupun Franklin sama-sama memiliki plus dan minus. “Hanya saja, Caceres lebih unggul karena dia cukup berpengalaman dengan sepak bola Indonesia. Sehingga hal tersebut memudahkannya untuk beradaptasi,” terangnya.
Tapi demikian Haryadi belum berani memutuskan terkait dua playmaker asing yang diharapkan mampu menutup celah di lini tengah timnya tersebut. “Semua kami kembalikan kepada manajemen terkait dua playmaker asing tersebut, kami mungkin hanya sekadar memberikan rekomendasi saja,” pungkas Haryadi.(san)
Meski sempat tertinggal lebih dulu di menit-menit awal melalui hadiah penalti yang diberikan wasit kepada tim PLN, Persiba berhasil membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan.
Persiba menurunkan sebagian skuad mudanya di babak pertama, dengan mengandalkan striker Abdul Hamid Moni dan Eki Nurhakim serta playmaker seleksi asal Prancis, Franklin Anzite. Haryadi yang menerapkan formasi 3-5-2, sempat dibuat terkejut lewat gol cepat PLN di menit 6. Adalah stopper muda Absor Fauzi yang kedapatan wasit menyentuh bola dengan tangannya di areal kotak 16 Persiba. Tak ayal gawang Persiba yang dikawal Ahmadi pun harus kebobolan lewat tendangan penalti.
Tak ingin menuai aib kedua, skuad Beruang Madu -julukan Persiba- pun mulai berbenah. Koordinasi lini perlini mulai membaik. Selang tiga menit kemudian, Hamid Moni berhasil membobol gawang PLN sekaligus menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Penampilan ngotot yang diperagakan anak-anak PLN yang didominasi mantan pemain PSIM Jogjakarta tersebut kerap kali mampu merepotkan barisan pertahanan Persiba. Namun ketenangan Hamdi Hamzah mampu meredam agresivitas lawan.
Di menit ke 8, Persiba berhasil membalikkan kedudukan, lewat aksi Eki Nurhakim, skor 2-1. Menit ke 15 melalui Sutikno yang berhasil menyisir sisi kanan pertahanan lawan sukses memberikan umpan kepada Eki Nurhakim yang diteruskan dengan sempurna oleh Hamid Moni, memperbesar keunggulan Persiba. Skor 3-1 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Haryadi yang menurun sebagian besar skuad intinya dengan duet striker Aldo Barreto dan Kenji Adachihara serta Sultan Samma dengan tetap memasang Franklin. Persiba pun berhasil melanjutkan dominasinya. Buktinya, babak kedua baru berjalan lima menit, Kenji Adachihara sukses mengonversi umpan Aldo untuk membawa keunggulan Persiba menjadi 4-1.
Pada menit 65, Haryadi memasukkan Matsunaga Shohei, Richard Caceres dan Ahmad Sembiring dengan menarik keluar Kenji, Franklin dan Asri Akbar. Masuknya tiga pemain tersebut semakin membuat daya gempur Persiba lebih hidup. Umpan-umpan matang yang kerap disodorkan Caceras kerap mengancam gawang PLN. Alhasil, pada menit 70, umpan Caceres berhasil dimaksimalkan Matsunaga untuk memperlebar keunggulan Persiba menjadi 5-1.
Menit 76 lagi-lagi umpan Caceres cukup memanjakan lini depan Persiba. Sepakan kerasnya yang membentur tiang mampu disambut Matsunaga untuk kembali menggetarkan gawang PLN, skor 6-1. Dan Matsunaga Shohei mampu membuat hattrick di menit ke 85 melalui tendangan datarnya, sekaligus memastikan kemenangan Persiba menjadi 7-1.
“Permainan seperti ini yang kami harapkan. Emosional anak-anak mampu diredam meski masih ada yang belum mampu mengendalikan, terutama lini belakang ada beberapa pemain yang kerap mudah terpancing emosinya,” kata Haryadi.
Masih emosionalnya lini belakang Persiba, menurut Haryadi memang tidak terlepas dari tekanan pemain lawan yang cukup membahayakan. Selain itu pula ketatnya jadwal try out ini memberikan pengaruh kepada pemain.
Menilai kecakapan dua playmaker seleksinya, Haryadi mengaku baik Caceres maupun Franklin sama-sama memiliki plus dan minus. “Hanya saja, Caceres lebih unggul karena dia cukup berpengalaman dengan sepak bola Indonesia. Sehingga hal tersebut memudahkannya untuk beradaptasi,” terangnya.
Tapi demikian Haryadi belum berani memutuskan terkait dua playmaker asing yang diharapkan mampu menutup celah di lini tengah timnya tersebut. “Semua kami kembalikan kepada manajemen terkait dua playmaker asing tersebut, kami mungkin hanya sekadar memberikan rekomendasi saja,” pungkas Haryadi.(san)