Share |

Franky Kagoya: Idola? Boas Solossa Toh!


talenta-talenta sepak bola dari ranah Papua takkan pernah habis, selagi masih ada Boas Solossa, Patrick Wanggai, Lukas Mandowen, kini di usia muda sudah mencuat Franky Kagoya.

Salah satu pemain sepak bola Tunas Garuda yang terpilih dari Bumi Cendrawasih itu, tidak hanya pintar menggocek bola, buktinya dia juga terbang ke London, dan mengenyam hijaunya rumput kamp latihan Akademi Arsenal.

Tapi tidak itu saja kelebihan Franku Kagoya, berkulit hitam dan berambut kriting, Franky diminta menceritakan pengalamannya selama di Arsenal, oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, ketika diterima di Kantor Menpora, Selasa sore.

“Ayo siapa yang mau meceritakan moment berkesan kemarin di London” pinta Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng.

Franky Kagoya yang agak malu-malu, langsung meraih mikropon, dan mulai menceritakannya kesannya ketika bermain di Arsenal, setelah memberi salam dan sambutan, Franky mulai ngoceh panjang lebar, tentu saja dengan logat Papua.

“Kemarin ada acara menghitung angka dalam bahasa Inggris, ada 3 kontestan dari China, Inggris dan satu Lagi Papua. Kami diminta menyebutkan angka dari 1-10, berapa bahasa Inggris 10? Ten, 20? Ten-ten, Kalau 100? Tenterenten,” ujar Franky. Sontak semua hadirin tertawa meriah.

Semua pemain Tunas Garuda yang rata-rata berusia 14-16 tahun akan kembali ke kampung halamannya, dan mereka berharap semua pihak memberikan perhatian lebih.

“Saya ingin terus membela dan mengharumkan nama Indonesia” tutup Franky dengan logat papua.

Ketika ditanya siapa idolanya, tanpa ragu-ragu, Franky menjawab Boas Solossa. “Tentu saja Boas, dia idola saya sejati,” tegasnya.

Selama berada di kandang Arsenal, London, Inggris Tunas Garuda bermain dua kali melawan Arsenal U-17. Pada pertandingan itu Arsenal menang 2-1. Pertandingan kedua melawan Arsenal U-15. Dan akhirnya Tunas Garuda menang 3-1.[lur]

Share on Google Plus

About 12paz