
Ini contoh bahwa sepakbola memang menembus perbedaan politik dan agama. Saat orang yang berbeda keyakinan dibenturkan oleh kepentingan politis, sepakbola yang menyatukannya.
Ini terlihat di klub Rusia Rubin Kazan. Tak sedikit fans dari klub itu yang memeluk agama Islam. Namun, fans muslim itu mendukung sepenuhnya saat klub merekrut pemain asal Israel. Apalagi, gelandang Israel, Bibras Natkho, yang direkrut ternyata menjadi bintang bagi Rubin.
Buntutnya, Natkho pun menjadi pemain kesayangan fans, termasuk mereka yang muslim. Mereka pun memberi dukungan dengan membentangkan banner besar berbahasa Ibrani.
Artinya? "Terima kasih Bibras, kami mencintai Anda!"
Sepakbola memang mengabaikan perbedaan yang diciptakan manusia.
bolalob.Stefanus Sealtiel