Siti Hediyati Hariyadi yang tak lain merupakan putri kedua Presiden Soeharto mengaku suasana tersebut tidak sesuai dengan bayangannya. "Memang acaranya coktail, jadi kami berdiri. Tapi semrawut tidak ada yang ngatur dan orang bebas mondar mandir," katanya saat hendak meninggalkan Hotel Ritz-Carlton, Selasa Malam (29/11/2011).
Ia tak memungkiri bisa melihat seorang David Beckham secara kasat mata adalah kenangan yang tak terlupakan. Akan tetapi, kepuasan itu berkurang karena suasana yang tidak teratur lantaran tidak bisa menikmati acara yang mungkin hanya terjadi dalam seumur hidupnya.
"Dia ganteng sekali, saya sempat salaman dan foto. Tapi saya tidak bisa ngapa-ngapain," imbuhnya.
Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh sepasang suami istri yang juga mendapat undangan untuk meghadiri acara tersebut. Sama seperti Titiek Soeharto, ia malah acara Meet and Great tidak memiliki kesan baginya.
"Tadi di dalam acak-acakan. saya terlambat datang ke sini, tapi saya pulang duluan," ungkapnya yang enggan disebut identitasnya.
Ditanya pendapat pribadinya bisa bertemu seorang pesepakbola kelas dunia semacam Beckham, dengan dingin ia mengaku biasa-biasa saja. "Karena saya diundang, ya saya kesini," paparnya.
Tak hanya itu, seorang remaja bernama Rendi (14) juga menututrekan hal yang sama. Remaja asal Senen yang ikut bersama orangtuanya mengungkapkan kondisi yang jauh dari tertib.
"Saya kesini sama papa. Di dalam amburadul waktu saya masuk semuanya malah foto-foto. sampai saya keluar dari ruangan acaranya ngga jauh dari foto-foto sama minta tandatangan," tukas Rendi.
