
Striker Persema Malang, Irfan Bachdim ternyata tidak sendirian dalam menghadapi sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI berupa larangan bermain selama tiga bulan.
Bachdim, kelahiran Amsterdam Belanda, 11 Agustus 1988 tersebut, mendapatkan dukungan dari kapten tim Persema, Bima Sakti Tukiman. Bima yang tergolong pemain senior di pentas persepakbolaan Indonesia tersebut, meyakini bahwa Bachdim mampu melewati masa sulitnya dengan tegar.
"Saya mewakili rekan-rekan di Persema, tentunya hanya dapat memberikan dukungan moril. Apapun yang terjadi dengan Bachdim, kami juga pasti merasakannya," terangnya .
"Terlebih, kami merasa prihatin dan kehilangan jika Irfan tidak bisa dimainkan selama tiga bulan," sambungnya.
Pasalnya, Bima menambahkan, Bachdim merupakan salah satu pilar Persema yang perannya di lini depan sangat diharapkan mampu merobek gawang lawan bersama Emile Bertrand Mbamba. Hal tersebut, benar adanya jika merujuk pada skuad pimpinan Slave Radovski yang hanya memiliki 22 pemain. Alhasil, stok pemain di lini depan juga terbatas.
Mantan striker SV Argon Junior dan FC Ultrecht Junior tersebut dijatuhi hukuman oleh Komdis PSSI lantaran mangkir dari panggilan timnas U-23, sehingga melanggar Pasal 78 Junto Pasal 73 Ayat 3 Kode Disiplin PSSI. Namun, Irfan secara resmi sudah mengajukan banding ke Komite Banding (Komding) PSSI, Rabu (2/11).
Nama Irfan Bachdim mulai dikenal publik Indonesia ketika ikut berlatih dalam skuad timnas U-20 di Heerenven, Belanda. Ketika itu, PSSI mengirimkan timnas U-20 menimba ilmu di sana untuk persiapan tampil di Asian Games 2006. Sayangnya, ketika itu Irfan Bachdim gagal lolos seleksi karena mendapatkan cedera parah. (esa/end/bolanet)