
Pertemuan 34 klub dan 21 Pengprov di Brawijaya Ballroom, Novotel Surabaya Hotel & Suites, Rabu (16/11/2011) sore sampai malam, berujung pada kesepakatan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) yang bertujuan menggulingkan kepemimpinan PSSI era Djohar Arifin Husin.
Awalnya, pertemuan ini mengagendakan Diskusi Permasalahan Sepak Bola Nasional. Banner tentang diskusi ini pun terpampang di halaman Novotel Hotel. Tapi yang terjadi, ketika masuk ke Brawijaya Ballroom, lokasi pertemuan, terpampang banner hitam dengan tulisan Kickoff Meeting untuk calon peserta Divisi Utama.
Penjelasan mengenai kompetisi Divisi Utama di bawah bendera PT Liga Indonesia nampaknya menjadi agenda utama pertemuan yang berlangsung mulai pukul 17.00 hingga 23.00 malam itu. Tapi hari semakin malam, tema pembicaraan pun mulai menyentil masalah Kongres Luar Biasa (KLB).
Puncaknya ketika Sekretaris Pengprov Sulawesi Utara, Hun Mokoagow membacakan surat pernyataan dari 21Pengprov. Surat ini nampaknya dibuat dalam masa istirahat antara pukul 18.00 dan 20.00. "Kami rasa pesimis terkait dengan adanya sikap pesimis juga dari Exco. PSSI sudah tidak sejalan, tapi tak ada sikap dari Exco. Pengprov akan bantu Exco semua untuk bersikap," kata Hun Mokoagow.
Menurut Hun, dirinya bersama 20 Pengprov lainnya sudah tidak percaya dengan PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin. Mereka hanya percaya pada empat anggota Exco,yakni La Nyalla Mahmud Mattalitti, Tonny Apriliani, Erwin Dwi Budiawan dan Roberto Rouw
"Pengurus PSSI sekarang adalah empat pengurus Exco ini. Kami minta Cepat diagendakan untuk pertemuan kembali agar menyatukan sikap dan pikiran. Kita mempercayakan keempat exco untuk mempersiapkan agenda KLB. Kami 21 Pengprov mempercayakan agar segera menyusun persiapan KLB," tegasnya.
Hun juga mengajak seluruh anggota Pengprov dan Divisi I tak hadir dalam workshop PSSI yang rencananya dilakukan di salah satu hotel di daerah Pacenongan, Jakarta, Jumat (18/11/2011) besok."Kami sepakat tak hadir," katanya. Upaya ini mendapat dukungan dari PT Liga Indonesia. "Kami dari PT Liga siap mensupport. PT Liga akan memfasilitasi upayan ini," kata Komisaris PT Liga, Harbiansyah.
Ditunjuk untuk merumuskan KLB, salah satu dari empat anggota Exco, Erwin Dwi Budiawan meminta Pengprov untuk membuat surat yang ditandatangani bersama. Nanti surat itu diberikan ke Exco dan oleh keempat Exco ini, surat disampaikan ke PSSI. "Atau bikin surat sendiri-sendiri dan dibawa langsung ke Ketua Umum," ucap Erwin.
Menyikapi hal ini, wakil PS Mojokerto Putra, Pitung Hariono meminta klub dan Pengprov untuk berbicara baik-baik dengan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin. "Kita ini anak, masa ngak boleh ngadu ke bapaknya. Kita datangi Jakarta. Harapan saya, Pengprov dan klub harus bertemu Djohar. Kalau hasilnya mentok, biar masyarakat Indonesia akan lihat siapa benar, siapa yang salah." tutur Pitung.[sya/kun]
Awalnya, pertemuan ini mengagendakan Diskusi Permasalahan Sepak Bola Nasional. Banner tentang diskusi ini pun terpampang di halaman Novotel Hotel. Tapi yang terjadi, ketika masuk ke Brawijaya Ballroom, lokasi pertemuan, terpampang banner hitam dengan tulisan Kickoff Meeting untuk calon peserta Divisi Utama.
Penjelasan mengenai kompetisi Divisi Utama di bawah bendera PT Liga Indonesia nampaknya menjadi agenda utama pertemuan yang berlangsung mulai pukul 17.00 hingga 23.00 malam itu. Tapi hari semakin malam, tema pembicaraan pun mulai menyentil masalah Kongres Luar Biasa (KLB).
Puncaknya ketika Sekretaris Pengprov Sulawesi Utara, Hun Mokoagow membacakan surat pernyataan dari 21Pengprov. Surat ini nampaknya dibuat dalam masa istirahat antara pukul 18.00 dan 20.00. "Kami rasa pesimis terkait dengan adanya sikap pesimis juga dari Exco. PSSI sudah tidak sejalan, tapi tak ada sikap dari Exco. Pengprov akan bantu Exco semua untuk bersikap," kata Hun Mokoagow.
Menurut Hun, dirinya bersama 20 Pengprov lainnya sudah tidak percaya dengan PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin. Mereka hanya percaya pada empat anggota Exco,yakni La Nyalla Mahmud Mattalitti, Tonny Apriliani, Erwin Dwi Budiawan dan Roberto Rouw
"Pengurus PSSI sekarang adalah empat pengurus Exco ini. Kami minta Cepat diagendakan untuk pertemuan kembali agar menyatukan sikap dan pikiran. Kita mempercayakan keempat exco untuk mempersiapkan agenda KLB. Kami 21 Pengprov mempercayakan agar segera menyusun persiapan KLB," tegasnya.
Hun juga mengajak seluruh anggota Pengprov dan Divisi I tak hadir dalam workshop PSSI yang rencananya dilakukan di salah satu hotel di daerah Pacenongan, Jakarta, Jumat (18/11/2011) besok."Kami sepakat tak hadir," katanya. Upaya ini mendapat dukungan dari PT Liga Indonesia. "Kami dari PT Liga siap mensupport. PT Liga akan memfasilitasi upayan ini," kata Komisaris PT Liga, Harbiansyah.
Ditunjuk untuk merumuskan KLB, salah satu dari empat anggota Exco, Erwin Dwi Budiawan meminta Pengprov untuk membuat surat yang ditandatangani bersama. Nanti surat itu diberikan ke Exco dan oleh keempat Exco ini, surat disampaikan ke PSSI. "Atau bikin surat sendiri-sendiri dan dibawa langsung ke Ketua Umum," ucap Erwin.
Menyikapi hal ini, wakil PS Mojokerto Putra, Pitung Hariono meminta klub dan Pengprov untuk berbicara baik-baik dengan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin. "Kita ini anak, masa ngak boleh ngadu ke bapaknya. Kita datangi Jakarta. Harapan saya, Pengprov dan klub harus bertemu Djohar. Kalau hasilnya mentok, biar masyarakat Indonesia akan lihat siapa benar, siapa yang salah." tutur Pitung.[sya/kun]