Namun Wim mengatakan kebijakannya memainkan Purwaka sudah tepat. Ia menjelaskan tujuannya menurunkan Purwaka agar lini pertahanan Indonesia semakin kokoh. "Karena Purwaka terlalu defensif, sehingga serangan lawan bisa teratasi. Intinya dalam pertandingan ini kita memberikan kemajuan, meski kita kalah," ujarnya dalam konferensi pers seusai pertandingan, Selasa (11/10/2011).
Menurut Wim, permainan timnas Indonesia sudah berada di jalur yang tepat. Timnas berhasil memeperagakan permainan cepat yang diinginkannya. "Saya tidak mau permainan timnas lambat karena mudah dibaca lawan," tandasnya.
Namun ia mengungkapkan tidak bisa mengubah keadaan saat timnas harus kembali menelan pil pahit dengan gelontoran tiga gol ke gawang Feri Rotinsulu yang dicetak oleh Abdulaziz al Sulaiti, Khalfan Ibrahim dan Muhammed Razarak.
"Dengan kondisi ini kita tidak bisa mengubah keadaan. Ini sangat berat untuk memenangkan pertandingan. Tapi saya senang dengan permainan anak-anak, dan kami harus bekerja lebih keras lagi karena kami masih butuh kemenangan," pungkasnya.