
Yang namanya kejahatan memang bisa menimpa siapa saja. Tak peduli status atau pekerjaan, jika tidak hati-hati, siapapun biasa menjadi incaran penjahat.
Demikian pula yang terjadi pada Petar Segrt, pelatih anyar tim PSM Makassar. Petar menjadi korban aksi pencopet yang menggerayanginya di Stadion Mattoangin Makassar.
Kejadian bermula ketika PSM Makassar menggelar ujicoba dengan PS Raider, Sabtu (29/10/2011) sore, yang berkesudahan dengan skor 2-0 untuk PSM.
Ketika pertandingan usai, Petar pun beranjak dari bench menuju ruang ganti di Stadion Mattoanging. Saat itulah pelatih asal Kroasia itu diserbu puluhan penonton yang ingin meminta foto bersama dan tandatangannya.
Dengan ramah dan penuh senyum, Petar pun melayani permintaan para penggemarnya itu. Namun saking gembiranya, Petar tak merasakan jika ada tangan jahil yang merogoh kantong sebelah kiri celana panjang bahan kain yang ia kenakan. Alhasil, sebuah telepon genggam BlackBerry Torch miliknya pun melayang.
Mantan Pelatih Bali Devata itu baru tersadar jika ponselnya lenyap ketika ia sudah berada di ruang ganti. "Saya kecewa karena pengamanan buruk. Saya ikhlaskan saja, tetapi berharap kejadian seperti ini tidak terulang," kata Petar sambil mengatakan kalau di ponselnya tersimpan nomor telepon dan PIN BlackBerry keluarga dan rekan-rekannya di berbagai negara.
Kasus pencopetan di Stadion Mattoanging setiap PSM Makassar bertanding memang tergolong tinggi. Kondisi penonton yang berdesak-desakan saat akan masuk maupun keluar stadion tentu menjadi lahan empuk para pencopet.