Share |

Duo Persebaya Rebutan Gelora 10 Nopember


Perpecahan Persebaya seperti mengulang rentetan kejadian musim lalu. Kali ini, perebutan home base untuk menghadapi dua kompetisi yang berbeda kembali terjadi. Gelora 10 Nopember menjadi bidikan dua tim Persebaya untuk menjamu tim lawan masing-masing.
Persebaya yang akan tampil di Indonesia Premier league (IPL) tetap mempertahankan Gelora 10 Nopember sebagai markas. Mat Halil dkk juga tetap tinggal di mess Persebaya Karang Gayam yang berlokasi di belakang Gelora 10 Nopember. "Divaldo (Alves) juga tetap memimpin latihan di Gelora 10 Nopember, tak ada perubahan," kata Cholid Goromah, CEO PT Persebaya Indonesia.
Cholid percaya diri karena sebelumnya tadion itu sudah diverifikasi oleh AFC 6 Oktober lalu. Perwakilan AFC meninjau seluruh fasilitas yang ada di Stadion Tambaksari, seperti ruang ganti pemain dan wasit, tribun penonton VIP, tempat media, dan ruang medis. Sebelum inspeksi stadion, perwakilan AFC mendengarkan pemaparan dari Direktur PT Pengelola Persebaya Llano Mahardika, terkait berbagai kesiapan tim mengikuti verifikasi dan kompetisi liga profesional.
Lagipula, pengalaman itu tak sekali ini saja dituai PT Persebaya Indonesia. Saat tampil di Liga Primer Indonesia (LPI) mereka juga rebutan Gelora 10 Nopember dengan Persebaya ala Wishnu Wardhana. Akhirnya kedua tim tetap bermarkas di Gelora 10 Nopember. Namun Persebaya besutan Aji Santoso tetap menjadi penghuni Karang Gayam, sedangkan Persebaya Wishnu memilih Villa Jasmine, Sidoarjo untuk tempat tinggal pemain.
Persebaya PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) yang ngotot tampil di divisi utama bersama PT Liga Indonesia juga mengambil langkah serupa. Manajemen tim sedang mencari asrama untuk tempat tinggal pemain. "Tapi kami tetap memilih Gelora 10 Nopember sebagai markas untuk menjamu lawan," kata Diar Kusuma Putra, CEO PT MMIB.
PT MMIB sedang bersemangat membangun tim setelah menunjuk Subangkit sebagai arsitek. Termasuk menyiapkan faslitas pendukung. Dari asrama, tempat latihan, sampai bus pemain. Mereka bergerak cepat karena PT Liga Indonesia mematok waktu kickoff dimulai paling cepat 15 Desember.
"Saya maunya yang terbaik untuk tim. Terserah Subangkit sebagai pelatih untuk menyiapkan tim," kata La Nyalla M. Mattalitti, pemilik PT MMIB. (vem/jpnn/ara)
Share on Google Plus

About 12paz