Kepolisian telah mengamankan empat suporter terkait ledakan petasan di dalam stadion Gelora Bung Karno Senayan saat pertandingan kualifikasi Pra-Piala Dunia Indonesia melawan Bahrain, Selasa kemarin, 6 September 2011. "Empat orang inisial H, A, M, dan E sudah diperiksa dan ditahan," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam di kantornya, Rabu 7 September 2011.
Keempat orang yang berstatus sebagai mahasiswa dan pegawai swasta itu ditahan karena tertangkap menyalakan petasan di tengah-tengah pertandingan. Mereka diketahui memperoleh petasan itu dari penjual petasan dengan harga Rp 10.000 per buah. "Kami dapat informasi bahwa yang bersangkutan mendapat petasan dari yang menjual di dalam stadion," kata Anton. Polisi juga menyita tiga barang bukti petasan milik keempatnya. Para pelaku akan dijerat pasal mengenai gangguan terhadap ketertiban umum.
Masuknya petasan ke dalam stadion sebenarnya dilarang. Namun penjual diduga memasukkan petasan melalui lubang-lubang dan dari pagar ke sesama teman yang sudah masuk terlebih dahulu. "Saat masuk sudah dilakukan pemeriksaan, tapi memang ada celah," ujar Anton.
Pengamanan stadion akan segera dievaluasi polisi. Penonton yang datang akan diperiksa lebih intensif. "Kemudian celah yang ada kita beri minimal pagar betis agar tidak ada celah," kata Anton. Internal pengamanan dari petugas kepolisian juga akan turut dievaluasi. "Dicari di mana kelemahannya."
Sejak mulai pertandingan sekitar pukul 19.00 WIB, berturut-turut sejumlah kembang api dari yang kecil hingga besar meletus di angkasa mengiringi peluit tanda pertandingan dimulai. Begitu pula saat di tengah pertandingan di babak kedua, gawang Indonesia dijebol lawan untuk kedua kalinya. Tampak beberapa kembang api kembali meletus di udara. Beberapa penonton satu per satu meninggalkan kursi masing-masing.
Aksi penonton sempat membuat pertandingan dihentikan selama 15 menit. Dalam laga itu Indonesia dikalahkan Bahrain 0-2. Penonton kecewa atas kekalahan tersebut. [kun]
Keempat orang yang berstatus sebagai mahasiswa dan pegawai swasta itu ditahan karena tertangkap menyalakan petasan di tengah-tengah pertandingan. Mereka diketahui memperoleh petasan itu dari penjual petasan dengan harga Rp 10.000 per buah. "Kami dapat informasi bahwa yang bersangkutan mendapat petasan dari yang menjual di dalam stadion," kata Anton. Polisi juga menyita tiga barang bukti petasan milik keempatnya. Para pelaku akan dijerat pasal mengenai gangguan terhadap ketertiban umum.
Masuknya petasan ke dalam stadion sebenarnya dilarang. Namun penjual diduga memasukkan petasan melalui lubang-lubang dan dari pagar ke sesama teman yang sudah masuk terlebih dahulu. "Saat masuk sudah dilakukan pemeriksaan, tapi memang ada celah," ujar Anton.
Pengamanan stadion akan segera dievaluasi polisi. Penonton yang datang akan diperiksa lebih intensif. "Kemudian celah yang ada kita beri minimal pagar betis agar tidak ada celah," kata Anton. Internal pengamanan dari petugas kepolisian juga akan turut dievaluasi. "Dicari di mana kelemahannya."
Sejak mulai pertandingan sekitar pukul 19.00 WIB, berturut-turut sejumlah kembang api dari yang kecil hingga besar meletus di angkasa mengiringi peluit tanda pertandingan dimulai. Begitu pula saat di tengah pertandingan di babak kedua, gawang Indonesia dijebol lawan untuk kedua kalinya. Tampak beberapa kembang api kembali meletus di udara. Beberapa penonton satu per satu meninggalkan kursi masing-masing.
Aksi penonton sempat membuat pertandingan dihentikan selama 15 menit. Dalam laga itu Indonesia dikalahkan Bahrain 0-2. Penonton kecewa atas kekalahan tersebut. [kun]
