Persidafon Dafonsoro bersiap untuk melepas striker asal Nigeria Ernest Jeremiah, karena penampilannya yang tidak maksimal di musim lalu.
“Kalau mau bicara jujur, kami rugi merekrut Ernest Jeremiah di musim lalu. Penampilannya bersama tim sepanjang musim tidak sesuai yang kami harapkan,” kata Asisten Pelatih Persidafon Erenst Pahalerang di Jayapura, Rabu.
Menurut dia, tujuan manajemen dan pelatih Persidafon merekrut Ernest diawal musim lalu adalah untuk menjadi kekuatan tim di lini depan dan menjadi senjata yang ditakuti lawan.
Namun ternyata justru sebaliknya, kualitas Ernest Jeremiah kalah dari penyerang lokal Persidafon Patrick Wanggai.
“Jika pemain lokal kita lebih bagus untuk apa mempertahankan pemain asing. Apalagi harapan kami tidak terwujud karena Ernest Jeremiah tak kunjung menunjukkan performa terbaiknya. Jadi saya rasa kami akan melepasnya di musim depan,” ujar Erenst.
Dia menambahkan, pengalaman dalam perekrutan Ernest Jeremiah akan menjadi catatan saat mendatangkan pemain asing baru, sehingga harus yang benar-benar bisa diandalkan. Apalagi persaingan di LSI lebih ketat lagi.
Erenst Pahalereng juga katakan, untuk dua pemain asing Persidafon lainnya Marcelo Cirelli (bek) dan Abel Cello (gelandang), manajemen perlu mempertimbangkan keberadaan keduanya dalam tim untuk musim depan, karena masih punya peran cukup sentral bagi tim.
“Mereka juga sudah paham karakter parmainan sepak bola Papua. Sehingga tidak perlu lagi beradaptasi dengan gaya bermain tim. Apalagi jika sebagian besar skuad yang lama dipertahankan,” terangnya.
Tim Persidafon Dafonsoro merupakan salah satu tim asal Papua, yakni dari kabupaten Jayapura, yang berhasil promosi ke Liga Super Indonesia musim depan, setelah dua musim sebelumnya berlaga di divisi utama.
