Share |

Pikal: Saya Sungguh Mencintai Indonesia


Wolfgang Pikal menuntut hak-haknya dipenuhi oleh kepengurusan PSSI yang baru setelah menjadi korban pemutusan kontrak. Pikal menjadi satu-satunya asisten yang ikut terdepak.

Didepaknya Riedl sebagai pelatih timnas Indonesia oleh kepengurusan baru PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin juga berimbas kepada Wolfgang Pikal. Meski mengaku menerima apa yang menjadi keputusan pengurus baru PSSI, namun dirinya berharap PSSI bisa memberi hak-haknya seperti yang tertera dalam kontrak.

"Kontrak saya juga sama dengan coach Riedl, akan berakhir pada 6 Mei 2012. Di kontrak itu juga ada tanda tangan Pak Nirwan Bakrie dan Pak Sekjen (Nugraha Besoes). Saya juga ingin meminta hak-hak saya. Saya menerima keputusan pendepakan saya," ujar Pikal dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat 15 Juli 2011.

Mengenai masa depannya, Pikal mengaku akan memprioritaskan berkarir di Indonesia. "Coach Riedl memang sudah menegaskan dia ingin saya tetap menjadi asistennya. Tapi, saya harus mempertimbangkannya dulu jika ada tawaran dari Riedl. Karena saya cinta Indonesia. Istri dan anak-anak saya WNI. Saya juga punya usaha di sini," harap Pikal.

Riedl menilai Pikal seharusnya tidak didepak PSSI karena melakukan tugasnya dengan baik selama mendampinginya. Selain itu dua asisten Riedl lainnya, Widodo Cahyono Putro dan pelatih kiper Edy Harto, dipertahankan PSSI.

"Penghentian Pikal cukup aneh, padahal dia bekerja dengan baik. Dua asisten pelatih Widodo dan Edy Harto juga mereka pertahankan, mengapa Pikal tidak dipertahankan," tegas Riedl.
Share on Google Plus

About 12paz