Alfred Riedl telah diberhentikan melatih tim nasional (timnas) Indonesia oleh PSSI. Namun, apa yang dilakukan pelatih asal Austria tersebut tak bisa lepas dari ingatan anak asuhnya di timnas. Bahkan, ia dianggap sebagai seorang bapak bagi anak-anak asuhnya.
"Dia seorang pelatih yang bisa menjadi seorang bapak. Dia sangat terbuka dengan siapa pun," ujar Yongki Aribowo, salah seorang pemain timnas, Jumat (15/7).
Karena itulah, Yongki cukup menyesalkan jika timnas tak lagi ditangani Riedl. "Dia sangat disiplin dan "fair" dalam menunjuk siapa pemain yang akan diturunkan. Dia memiliki visi dalam setiap kali menghadapi pertandingan yang berbeda," ujarnya.
PSSI melalui anggota Komite Eksekutif Bob Hippy pada Rabu lalu mengatakan bahwa PSSI memberhentikan Riedl karena pelatih tersebut tak memiliki ikatan kontrak dengan PSSI selaku federasi. Menurut dia, Riedl disebut telah menandatangani kontrak secara pribadi dengan Wakil Ketua Umum PSSI saat itu Nirwan Dermawan Bakrie yang juga berstatus Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI.
Mengenai pemberhentian Riedl, Yongki tak ingin berkomentar terlalu jauh. "Itu kemauan pimpinan PSSI. Kalau sudah begitu, mau bagaimana lagi? Saya tak ingin berkomentar terlalu jauh," tuturnya.
Rasa sesal dikemukakan pemain kelahiran Tulungagung, Jawa Timur, 23 November 1989, ini karena dia dan pemain-pemain lainnya sudah menyatu dengan Riedl. Menurutnya, Riedl mampu memberikan semangat tambahan manakala Timnas sedang genting menghadapi suatu pertandingan.
"Dia juga bisa memadukan pemain senior dan junior. Memang semua pelatih pasti berbeda-beda, tapi Riedl memiliki kemampuan bagaimana meraciknya," ujarnya.
Pada kesempatan itu pemain Arema Malang ini menyatakan belum berpikir untuk pindah klub dalam menghadapi kompetisi Liga Super musim 2011-2012. "Kontrak saya dengan Arema akan habis pada akhir bulan Juli ini. Sudah ada klub lain yang meminta saya, tapi saya masih pikir-pikir dulu," ujarnya.(Ant/BEY)
"Dia seorang pelatih yang bisa menjadi seorang bapak. Dia sangat terbuka dengan siapa pun," ujar Yongki Aribowo, salah seorang pemain timnas, Jumat (15/7).
Karena itulah, Yongki cukup menyesalkan jika timnas tak lagi ditangani Riedl. "Dia sangat disiplin dan "fair" dalam menunjuk siapa pemain yang akan diturunkan. Dia memiliki visi dalam setiap kali menghadapi pertandingan yang berbeda," ujarnya.
PSSI melalui anggota Komite Eksekutif Bob Hippy pada Rabu lalu mengatakan bahwa PSSI memberhentikan Riedl karena pelatih tersebut tak memiliki ikatan kontrak dengan PSSI selaku federasi. Menurut dia, Riedl disebut telah menandatangani kontrak secara pribadi dengan Wakil Ketua Umum PSSI saat itu Nirwan Dermawan Bakrie yang juga berstatus Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI.
Mengenai pemberhentian Riedl, Yongki tak ingin berkomentar terlalu jauh. "Itu kemauan pimpinan PSSI. Kalau sudah begitu, mau bagaimana lagi? Saya tak ingin berkomentar terlalu jauh," tuturnya.
Rasa sesal dikemukakan pemain kelahiran Tulungagung, Jawa Timur, 23 November 1989, ini karena dia dan pemain-pemain lainnya sudah menyatu dengan Riedl. Menurutnya, Riedl mampu memberikan semangat tambahan manakala Timnas sedang genting menghadapi suatu pertandingan.
"Dia juga bisa memadukan pemain senior dan junior. Memang semua pelatih pasti berbeda-beda, tapi Riedl memiliki kemampuan bagaimana meraciknya," ujarnya.
Pada kesempatan itu pemain Arema Malang ini menyatakan belum berpikir untuk pindah klub dalam menghadapi kompetisi Liga Super musim 2011-2012. "Kontrak saya dengan Arema akan habis pada akhir bulan Juli ini. Sudah ada klub lain yang meminta saya, tapi saya masih pikir-pikir dulu," ujarnya.(Ant/BEY)
