Persidafon Dafonsoro diarak ribuan warga Kota Jayapura, Selasa 28 Juni 2011. Persidafon lolos pertama kali ke Liga Super Indonesia sekaligus menjadi tim Papua ketiga yang mewarnai ajang liga bergengsi di tanah air. Persidafon atau si bungsu dari Bumi Cenderawasih mengikuti jejak Persiwa Wamena yang lebih dulu masuk ISL pada dua musim lalu serta Persipura Jayapura yang memegang juara Liga Super 2010/2011. “Kami bangga, ini prestasi yang luar biasa, tekad saya untuk membawa tim ini masuk ISL akhirnya terwujud,” kata Edu Ivakdalam, senior Persidafon, Selasa. Mantan pemain Persipura selama 16 musim itu yakin timnya bisa menyamai prestasi yang ditorehkan Badai Pegunungan dan Mutiara Hitam. “Kita berdoa saja, saya juga mohon dukungan seluruh pihak,” ujarnya. Seperti Persipura dua pekan, Persidafon kali ini juga mendapat jamuan penjemputan yang luar biasa. Sebuah mobil khusus dililit spanduk bergambar Patrick Wanggai cs, memuat personil tim Gabus Sentani beserta menajemen. Sepanjang jalan dari Kabupaten Jayapura ke Kota Jayapura, tak henti-hentinya para penggemar memberi ucapan selamat. “Ya ini bagus buat tim itu, mereka bisa lolos ke ISL, kita juga bangga, sekarang ini Jayapura sudah memiliki dua tim di ISL,” kata Robert Warga Sentani, Jayapura. Persidafon tiba menggunakan pesawat Lion Air di Bandara Sentani sekitar pukul 07.15 pagi tadi. Setibanya, tim itu langsung dijemput tari-tarian khas Papua. Persidafon memastikan jatah terakhir klub yang akan berlaga di kompetisi ISL musim depan setelah menaklukkan Bontang FC 3-2 dalam partai play-off melawan Bontang FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis 23 Juni 2011. Persidafon menyusul tiga tim lain yang lebih dulu lolos, yaitu Persiba Bantul, Persiraja Banda Aceh dan Mitra Kukar. JERRY OMONA