PT Liga Indonesia memastikan akan menggelar duel Perang Bintang. Pertandingan yang akan dijadikan puncak perhelatan Djarum Indonesia Super League (DISL) 2010/2011 itu digelar di Stadion Mandala, Jayapura pada 26 Juni. Penunjukan home base Persipura Jayapura itu karena Boaz Salossa dkk juara kompetisi kasta tertinggi Indonesia musim ini.
Dana yang dibutuhkan menggelar satu pertandingan tersebut mencapai Rp2 miliar. Atau dua kali lipat dari kebutuhan dana Perang Bintang musim lalu di Malang. Perang Bintang pertama digelar di Semarang saat kasta tertinggi kompetisi beranam Divisi Utama. Kebutuhan dana Perang Bintang ketiga ini diambil dari kerja sama paket Djarum dengan PT Liga Indonesia untuk DISL dengan total Rp40 miliar.
"Kebutuhan dana menang dua kali lipat dari Perang Bintang lalu. Kebutuhan paling banyak di akomodasi dan tarnsportasi. Itu gak ada masalah terpenting even ini lancar dan laga ini akan jadi puncak perhelatan DISL," terang CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono di kantornya,.
Untuk bayar tiket saja, per kepala menyedot dana Rp5-7 juta pulang-pergi. Sementara untuk pertandingan saja, PT Liga Indonesia atau Liga harus anggarkan Rp1 miliar. Yang namanya puncak kegiatan DISL, dalam pertandingan ini juga akan dilakukan malam penganugrahan tim juara, runner up, peringkat tiga, top skor, pemain terbaik, tim fair play dan wasit terbaik.
Seperti musim lalu, laga ini pertemukan tim juara DISL musim ini Persipura Jayapura melawan tim all star pilihan masyarakat pecinta bola melalui pesan singkat. Ada 64 nama pemain berbagai poisisi pilihan tim technical study grup PT Liga Indonesia. Mereka dipilih karena merupakan pemain terbaik selama DISL 2010/2011. Sejumlah 18 pemain terbaik pilihan masyarakat akan tampil di Perang Bintang dengan rincian, 2 penjaga gawang, 6 pemain belakang, 6 pemain tengah, dan 4 striker.
Namun pemilihan nama ini memunculkan kontroversi. Sebab, Gunawan Dwi Cahyo musim ini masuk dalam daftar bek terbaik perang bintang. Padahal dia hanya sekali main bersama Sriwijaya FC (SFC) di laga perdana lawan Deltras Sidoarjo. Selain Gunawan ada Thierry Gathuessi yang koleksi kartu kuning terbanyak dari SFC musim ini (8 kartu kuning dan 1 Kartu merah).
Sementara Persija (kebobolan 27 gol) yang memiliki pertahanan terbaik di bawah Persipura (kebobolan 20 gol), Arema serta Semen Padang (kebobolan 25 gol) malah gak satupun beknya masuk daftar perang bintang. Demikian dengan kiper Hendro Kartiko. Dari total 64 nama, SFC menyumbang 11 nama. Disusul Persib 10 nama, Arema 9 nama, Persija 8 pemain, Pelita Jaya (6), Semen Padang (5).
"Saya tidak mau bicara soal teknis. Semua orang bebas punya panilaian. Tapi biarkan tim ini bekerja. Biarkan kontroversi ini menjadi pembicaraan yang menarik mengiringi pergelaran Perang Bintang," tandas Joko. (kmd)