Share |

Pemain Asing PSMS Ancam Lapor Ke FIFA


LANGKAH mantan pemain PSMS, Jose Sebastian Vasquez, yang mengancam manajemen PSMS ke FIFA, diikuti dua pemain asing lainnya, yakni Vagner Luis de Oliveira Marins dan Almiro Valadares. Jika Jose telah berhasil mendapatkan pembayaran satu bulan gajinya, kedua pemain Brasil itu baru akan memulai langkah tegas ini.


Luis akan melaporkan nasibnya ke federasi sepakbola tertinggi di dunia itu pada Senin (27/6) mendatang. Motifnya sama, yakni setelah tim musim lalu 2010/11 dibubarkan, para mantan punggawa PSMS ini belum mendapatkan gajinya. Luis meyakini, hal ini harus dibuka, karena pengurus PSMS belum juga mau memberikan keterangan pasti kapan gaji tersebut akan dibayarkan.

“Sejak beberapa hari lalu, bahkan sejak tiga hari berturut-turut lalu, saya terus coba hubungi Idris, tapi dia tidak pernah menjawab telepon saya. Jadi saya dan Almiro memutuskan untuk melaporkan PSMS ke FIFA. Kami sudah capek,” ujarnya, Jumat (24/6).

Pemain berkepala plontos ini, memang tak punya banyak pilihan. Lantaran gaji yang belum diselesaikan, niatnya pulang ke Brasil tertunda. Padahal, sejumlah uang itu, bakal dipergunakan untuk biaya transportasi ke tanah kelahirannya. “Karena belum gajian, saya terpaksa tunda pulang ke Brasil. Seharusnya saya dan Almiro sudah pulang sebelum kembali lagi ke sini bulan Juli atau Agustus nanti,” ungkapnya.

Luis tak main-main kali ini, dia realisasikan keseriusannya dengan menyewa seorang pengacara yang akan mengurusi segala proses pelaporan tersebut. Dia juga mengkritisi statemen Idris di media yang berulang kali menyebut, bahwa PSMS menghabiskan dana sebesar Rp11 Miliar lebih selama musim ini. “Mana mungkin PSMS habis sebelas miliar, kalau satu pun kontrak pemain tidak ada yang capai satu Miliar,” ungkapnya.

Langkah menyewa pengacara memang terbilang tepat, sebab Luis ternyata tak hanya melaporkan perihal keterlambatan gaji. Namun, ada hal lain yang dilakukan mantan manajemen PSMS dengan mengelabuinya soal kontrak. Dia tak terima, jika nantinya gajinya dibayar dengan sebulan gaji. Sebab, dari klausul kontrak yang ditandatanganinya sejak awal musim, dia berhak menerima gaji full, mengingat PSMS masuk delapan besar. “Jelas hak kami tiga bulan gaji lagi, jangan dikurang-kurangi,” papar mantan pemain Pelita Jaya ini.

Hanya itu? Ternyata ada hal lainnya yang bakal dipermasalahkan Luis. Pasalnya, pemain yang pernahmembela Liga Oman bersama klub Saham FC itu juga membeberkan, bahwa dia menerima dua kontrak dengan nominal yang berbeda. Dia bilang, kontraknya di PSSI itu sekira Rp700 juta, sementara yang dia terima itu kontrak dengan nominal Rp550 juta. “Saya punya salinan kontrak asli dan kontrak bohong sebagai bukti bahwa omongan saya ini tidak main-main,” tegasnya.

Luis mulai memahami trik pengurus PSMS yang memaksanya untuk menandatangani kontrak yang berbeda itu cukup cerdik. Dengan mencuatkan alasan sulit mendapatkan klub lain selain PSMS lantaran kompetisi yang hampir bergulir, membuatnya terpaksa menandatangani kontrak itu. “Sebenarnya agen saya Jaime Rojas sudah menyuruh saya untuk memikirkan ulang sebelum menandatangani kontrak, tapi karena sudah tidak mungkin lagi saya dapat klub karena sudah lama ikut seleksi di PSMS, saya terpaksa menandatanganinya. Mereka cukup cerdik mengelabui saya,” ungkapnya.

Sementara itu, Almiro Valadares yang kini berada di Jakarta sejak Senin pekan ini mengaku tak habis pikir dengan kondisi PSMS. “Kondisinya sangat memprihatinkan. Pembayaran kami belum juga dilunasi. Melapor ke FIFA adalah pilihan terakhir, jika manajemen tidak juga punya niat baik,” pungkasnya. Sedangkan pemain lokal PSMS, dikabarkan bakal menyuarakan kasus pembayaran gaji ini ke walikota. (net)

Share on Google Plus

About 12paz