- Memang pantas jika tim berjuluk Singo Edan, Arema, menyandang predikat layaknya gadis perawan yang siap dipeluk, tapi masih banyak persoalan yang menghalanginya.
Mengapa? Walikota Batu, Eddy Rumpoko sudah mengaku siap akan mengelola Arema setelah mengajak teman-teman pengusaha asli Malang, yang sudah sukses di Jakarta, ternyata juga masih mentah.
Pasalnya, keinginan Eddy Rumpoko itu dipatahkan salah satu Pembina Yayasan Arema, Rendra Krisna, yang juga Bupati Malang. "Pak Eddy tak jadi kelola Arema. Dia sudah saya tanya tadi. Dia bilang hanya siap membatu di Arema dan tak akan mengelolanya," kilah Rendra saat ditanya wartawan, usai menghadiri pembukaan Diklat GM FKPPI di ruang Dodikjur, Kota Malang, Kamis (09/06/2011).
Menurut Rendra, sampai saat ini investor yang 95 persen siap mengelola Arema adalah Bakrie Grup. "Pertimbangan kita, karena Bakrie Grup sudah banyak membantu Arema melalui Ijen Nirwana dengan sponsor. Jadi kita tetap fokus ke Bakrie Grup," jelas Rendra.
Eddy, aku Rendra, masih sekedar wacana. "PAk Nur itu memang memberi tahu kepada saya, bahwa Pak Eddy itu akan mengelola Arema, bersama teman-temannya yang jadi pengusaha di Jakarta. Namun, setelah saya tanyakan ke pak Eddy, katanya tidak," katanya.
Ditanya kapan kepastian Bakrie Grup akan mengelola Arema? Rendra hanya mengaku dalam waktu dekat atau dalam minggu-minggu ini akan segera direalisasikan. "Dalam minggu ini sudah bisa diselesaikan," katanya.
Yang jelas, tambah Rendra, kali ini Arema masih konsentrasi membayar gaji pemain sebalum tanggal 16 Juni. "Itu mungkin sekitar Rp 5 Miliar. Kalau total hutang Arema yang harus diselesaikan hingga akhir kompetisi ini, senilai Rp 10 miliar lebih," akunya.
Sebelumnya, Eddy Rumpoko menegaskan siap mengelola Arema bersama teman-teman pengusahanya yang sukses di Jakarta secara profesional. "Tetap siap akan mengelola Arema. Saya sudah komunikasikan ke teman-teman saya di Jakarta. Mereka siap. Tapi harus dilakukan perombakan total di tubuh manajemen Arema," katanya. [ain/kun]
Mengapa? Walikota Batu, Eddy Rumpoko sudah mengaku siap akan mengelola Arema setelah mengajak teman-teman pengusaha asli Malang, yang sudah sukses di Jakarta, ternyata juga masih mentah.
Pasalnya, keinginan Eddy Rumpoko itu dipatahkan salah satu Pembina Yayasan Arema, Rendra Krisna, yang juga Bupati Malang. "Pak Eddy tak jadi kelola Arema. Dia sudah saya tanya tadi. Dia bilang hanya siap membatu di Arema dan tak akan mengelolanya," kilah Rendra saat ditanya wartawan, usai menghadiri pembukaan Diklat GM FKPPI di ruang Dodikjur, Kota Malang, Kamis (09/06/2011).
Menurut Rendra, sampai saat ini investor yang 95 persen siap mengelola Arema adalah Bakrie Grup. "Pertimbangan kita, karena Bakrie Grup sudah banyak membantu Arema melalui Ijen Nirwana dengan sponsor. Jadi kita tetap fokus ke Bakrie Grup," jelas Rendra.
Eddy, aku Rendra, masih sekedar wacana. "PAk Nur itu memang memberi tahu kepada saya, bahwa Pak Eddy itu akan mengelola Arema, bersama teman-temannya yang jadi pengusaha di Jakarta. Namun, setelah saya tanyakan ke pak Eddy, katanya tidak," katanya.
Ditanya kapan kepastian Bakrie Grup akan mengelola Arema? Rendra hanya mengaku dalam waktu dekat atau dalam minggu-minggu ini akan segera direalisasikan. "Dalam minggu ini sudah bisa diselesaikan," katanya.
Yang jelas, tambah Rendra, kali ini Arema masih konsentrasi membayar gaji pemain sebalum tanggal 16 Juni. "Itu mungkin sekitar Rp 5 Miliar. Kalau total hutang Arema yang harus diselesaikan hingga akhir kompetisi ini, senilai Rp 10 miliar lebih," akunya.
Sebelumnya, Eddy Rumpoko menegaskan siap mengelola Arema bersama teman-teman pengusahanya yang sukses di Jakarta secara profesional. "Tetap siap akan mengelola Arema. Saya sudah komunikasikan ke teman-teman saya di Jakarta. Mereka siap. Tapi harus dilakukan perombakan total di tubuh manajemen Arema," katanya. [ain/kun]
