Share |

Jelang Tantang Shandong Luneng , arema Dikerjai China


Sehari sebelum keberangkatan tim Arema ke China, manajemen tim berjuluk Singo Edan dibuat kelabakan terkait dengan visa pemain yang belum beres. Khususnya menyangkut daftar nama pemain Arema yang belum mengantongi visa.
Padahal keberadaan visa tersebut menjadi syarat utama untuk pemain bisa bertanding lawan tim asal China, Shandong Luneng dalam pertandingan lanjutan grup G Liga Champions Asia atau AFC Champions League 2011.
Arema yang rencananya membawa 17 pemain (bukan 18 pemain seperti berita sebelumnya) mendapati ada tiga nama yang tidak bisa berangkat ke China. Meski dari 17 pemain tersebut sebenarnya masing-masing sudah mendapatkan visa.
Tiga pemain yang ternyata tidak bisa ikut berangkat itu, dua diantaranya adalah kiper, Kurnia Meiga dan Ahmad Kurniawan. Satu lagi adalah Noh Alam Shah yang tidak bisa berangkat karena paspornya tidak ada seperti halnya Meiga.
Sedangkan AK dipastikan tidak ikut menyusul saat ini kondisi masih dalam proses penyembuhan cedera. Praktis, hanya ada 14 pemain yang siap untuk berangkat ke China dan dijadwalkan berangkat pagi ini dari mes pemain.
Persoalannya adalah untuk tiga pemain pengganti AK, Meiga dan Alam Shah, tidak ada satu pun yang mengantongi visa. Meski manajemen Arema mengaku telah mengajukan visa ke pemerintah China melalui federasi sepakbola Indonesia, PSSI.
’’Tim Arema yang dirugikan, karena kita sudah mengajukan 28 pemain untuk visa, tapi ternyata yang keluar hanya 17 nama saja. Pemerintah China ternyata memutuskan sendiri siapa pemain yang dapat visa. Padahal, kami sudah memilih pemain yang berangkat,’’ ungkap manajer media officer Arema, Sudarmaji.
’’Bayangkan, dari daftar 17 pemain itu, tidak ada kiper lain selain AK dan Meiga yang memang tidak bisa ikut, AK cedera dan Meiga paspornya tidak ada,’’ sambung mantan wartawan ini saat ditemui di kantor Arema, kemarin sore.
Darmaji pun menjelaskan kronologisnya. Diawali dengan manajemen Arema mengajukan surat nomer 042/SEKR/ARM/IV/2011 kepada PSSI. Surat tersebut dilampiri daftar 28 pemain dan 14 official tim Arema untuk diajukan ke federasi sepakbola China.
’’Surat tersebut diajukan untuk sponsorship pengajuan visa pemain dan official tim Arema, dari PSSI ke federasi China untuk selanjutkan diteruskan ke pemerintah China. Tapi ternyata yang turun hanya 17 pemain,’’ jelas Darmaji.
Padahal Arema berharap, dari 28 pemain itu visa bisa turun semua. Dengan begitu, Arema bisa leluasa memilih siapa pemain yang bakal dibawa. Meski tidak semua dari 28 pemain itu ikut serta.
Selain AK, Meiga dan Alamshah, 14 nama pemain lainnya yang dapat visa tersebut adalah Benny, Leo, Purwaka, Waluyo, Zulkifli, Bustomi, Revi, Fakhrudin, Ridhuan, Chmelo Roman, Sunarto, Musafri, Yongki dan Amirudin.
Kebetulan 14 nama pemain inilah yang rencananya berangkat ke China, pagi ini. Sedangkan untuk tiga pemain pengganti baru akan mengurus visa pada hari Senin (18/4) besok, untuk kemudian menyusul ke China hari Selasa (19/4).
‘’Menurut dugaan saya, pemerintah China atau federasi sepakbola China itu sengaja pilih 17 pemain plus 12 official untuk dipaskan dengan jatah untuk rombongan tim Arema ke China,’’ terang Pelaksana Harian PT Arema Indonesia, Abriadi Muhara.
Lantaran merasa dirugikan karena mengacaukan jadwal keberangkatan dan persiapan tim Arema, manajemen tim Arema diwakili oleh PSSI akan mengajukan protes kepada AFC (Asian Football Confederation) terkait perlakuan pihak China ini.
‘’Ya, PSSI rencananya akan mengajukan protes pada AFC terkait hal ini,’’ yakin Darmaji tak mau berspekulasi perihal kemungkinan ada upaya non teknis tim lawan untuk menjegal tim Arema jelang pertandingan LCA tersebut.
Sayangnya dari konfirmasi pada PSSI, dalam hal ini bagian kesekretariatan belum ada jawaban.Khususnya terkait protes pada AFC seperti yang disebutkan manajemen Arema, kemarin sore. (bua/avi)
Share on Google Plus

About 12paz