Menurut pelatih Arema Indonesia, Miroslav Janu, kemenangan timnya atas PSPS Pekanbaru adalah berkat kerja keras para pemainnya.
"Hari ini kami bekerja keras untuk menang," ungkap Janu, Jumat (15/4/2011) petang saat konfrensi pers seusai pertandingan.
Ditegaskan Janu, soal protes tim tamu yang mempersoalkan kepemimpinan wasit Mardi asal Purwakarta, Janu meminta agar PSPS melihat sebuah pertandingan seobyektif mungkin. Empat gol yang dilesakkan para pemainnya, murni karena kerja keras para pemain di lapangan. Bukan karena kepemimpinan wasit yang salah.
Lebih jauh, Janu mengungkapkan, setiap pertandingan keputusan mutlak dipegang oleh wasit. Pelanggaran seberat apapun kalau memang wasit tidak menunjuk titik putih, hal itu ia serahkan kembali pada wasit. Dimana, tidak serta merta keputusan wasit salah.
"Soal protes pemain hingga mogok main, saya tidak berkomentar. Termasuk apakah wasit tidak memberikan penalti pada lawan, itu semua juga urusan wasit," tegasnya.
Janu menambahkan, secara permainan, ia juga merasa rugi akibat kepemimpinan wasit pada pertandingan-pertandingan sebelumnya. Yang mana, ada banyak pemain Arema mengalami cedera, tidak bisa tampil akibat akumulasi kartu yang sangat merugikan tim.
"Kita menang karena pemain bekerja ekstra keras malam ini. PSPS bermain full tim. Tapi kami, sebagian tidak bisa turun," pungkas Janu.
Dengan tambahan tiga poin sore ini, Arema dipastikan menguntit langkah pemuncak klasemen Indonesia Super League (ISL) musim ini dengan poin 37. Menggeser Semen Padang diurutan kedua, Tim Singo Edan membayangi Persipura Jayapura yang nangkring diposisi teratas dengan 41 poin. [yog/kun]
"Hari ini kami bekerja keras untuk menang," ungkap Janu, Jumat (15/4/2011) petang saat konfrensi pers seusai pertandingan.
Ditegaskan Janu, soal protes tim tamu yang mempersoalkan kepemimpinan wasit Mardi asal Purwakarta, Janu meminta agar PSPS melihat sebuah pertandingan seobyektif mungkin. Empat gol yang dilesakkan para pemainnya, murni karena kerja keras para pemain di lapangan. Bukan karena kepemimpinan wasit yang salah.
Lebih jauh, Janu mengungkapkan, setiap pertandingan keputusan mutlak dipegang oleh wasit. Pelanggaran seberat apapun kalau memang wasit tidak menunjuk titik putih, hal itu ia serahkan kembali pada wasit. Dimana, tidak serta merta keputusan wasit salah.
"Soal protes pemain hingga mogok main, saya tidak berkomentar. Termasuk apakah wasit tidak memberikan penalti pada lawan, itu semua juga urusan wasit," tegasnya.
Janu menambahkan, secara permainan, ia juga merasa rugi akibat kepemimpinan wasit pada pertandingan-pertandingan sebelumnya. Yang mana, ada banyak pemain Arema mengalami cedera, tidak bisa tampil akibat akumulasi kartu yang sangat merugikan tim.
"Kita menang karena pemain bekerja ekstra keras malam ini. PSPS bermain full tim. Tapi kami, sebagian tidak bisa turun," pungkas Janu.
Dengan tambahan tiga poin sore ini, Arema dipastikan menguntit langkah pemuncak klasemen Indonesia Super League (ISL) musim ini dengan poin 37. Menggeser Semen Padang diurutan kedua, Tim Singo Edan membayangi Persipura Jayapura yang nangkring diposisi teratas dengan 41 poin. [yog/kun]