Jack Komboy, mantan pemain belakang Persipura musim lalu yang saat ini menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) mengatakan, antusiasme anak usia dini di Papua pada olahraga sepak bola tidak diragukan lagi, namun sayang hasrat para calon bintang masa depan itu tidak diimbangi dengan fasilitas yang layak.
“Kita sangat bangga dengan adik-adik kita yang ada ini, mereka begitu antusias dalam mengikuti setiap kompetisi sepak bola usia dini yang diadakan di Papua. Namun harus diakui sarana penunjang masih sangat minim. Ini yang menjadi kendala utama,” kata Jack Komboy di Jayapura, Jumat (22/4).
Ia mengatakan, jangankan di luar Jayapura, di Jayapura saja yang nota benenya ibu kota provinsi masih terkendala sarana penunjang. Untuk itu ia dan anggota komisi E DPR Papua lainnya yang membidangi olahraga akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari solusi dan menyediakan fasilitas yang layak.
“Saya dan teman-teman yang ada di Komisi E sudah membicarakan hal ini dan kedepannya, kami akan mencoba mencari cara untuk menyediakan fasilitas olahraga yang layak. Tidak hanya dalam sepak bola, namun juga olahraga lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, jika suatu daerah ingin benar-benar memajukan olahraga, maka hal pertama yang harus disiapkan adalah fasilitas dan sarana latihan. Jika itu sudah terpenuhi, maka atlet berbakat akan muncul dengan sendirinya.
Hal yang sama juga pernah diungkapkan manejer tim pencari bakat pemain usia dini wilayah Asia, Fandi Achmad beberapa waktu lalu saat datang ke Jayapura. Menurut mantan pelatih Pelita Jaya itu, bakat pemain Papua dalam mengolah kulit bundar memang sudah tidak diragukan lagi.
Namun fasilitas yang ada terutama lapangan untuk latihan sangat tidak layak. Sehingga pemain sulit untuk mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya.
“Jika dengan kondisi lapangan seperti ini saja mereka bisa bermain baik, bagaimana jika mereka bermain di lapangan yang memenuhi standar. Tentu akan lebih baik lagi,” kata Fandi Achmad beberapa waktu lalu. (Arjuna)
“Kita sangat bangga dengan adik-adik kita yang ada ini, mereka begitu antusias dalam mengikuti setiap kompetisi sepak bola usia dini yang diadakan di Papua. Namun harus diakui sarana penunjang masih sangat minim. Ini yang menjadi kendala utama,” kata Jack Komboy di Jayapura, Jumat (22/4).
Ia mengatakan, jangankan di luar Jayapura, di Jayapura saja yang nota benenya ibu kota provinsi masih terkendala sarana penunjang. Untuk itu ia dan anggota komisi E DPR Papua lainnya yang membidangi olahraga akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari solusi dan menyediakan fasilitas yang layak.
“Saya dan teman-teman yang ada di Komisi E sudah membicarakan hal ini dan kedepannya, kami akan mencoba mencari cara untuk menyediakan fasilitas olahraga yang layak. Tidak hanya dalam sepak bola, namun juga olahraga lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, jika suatu daerah ingin benar-benar memajukan olahraga, maka hal pertama yang harus disiapkan adalah fasilitas dan sarana latihan. Jika itu sudah terpenuhi, maka atlet berbakat akan muncul dengan sendirinya.
Hal yang sama juga pernah diungkapkan manejer tim pencari bakat pemain usia dini wilayah Asia, Fandi Achmad beberapa waktu lalu saat datang ke Jayapura. Menurut mantan pelatih Pelita Jaya itu, bakat pemain Papua dalam mengolah kulit bundar memang sudah tidak diragukan lagi.
Namun fasilitas yang ada terutama lapangan untuk latihan sangat tidak layak. Sehingga pemain sulit untuk mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya.
“Jika dengan kondisi lapangan seperti ini saja mereka bisa bermain baik, bagaimana jika mereka bermain di lapangan yang memenuhi standar. Tentu akan lebih baik lagi,” kata Fandi Achmad beberapa waktu lalu. (Arjuna)