
PSPS Pekanbaru akhirnya berhasil membuyarkan ambisi tuan rumah Persib yang bertekad meraih kemenangan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung, Senin (18/4/2011).
Gol tunggal itu diciptakan striker Djumafo Herman pada menit 48. Pelatih PSPS Abdurahman Gurning pun langsung menyambutnya dengan suka cita, meski ia sendiri mengakui kemenangan itu adalah berkat kesialan Maung Bandung.
Namun Gurning mengaku senang karena anak asuh bermain sesuai instruksi yaitu bermain tertutup. Sebab, lanjutnya, sebelum pertandingan, ia sudah membaca permainan Persib. Gurning mengaku langsung mengubah pola permainan tidak seperti pada saat dikalahkan Arema Indonesia 4-2, Jumat (15/4/2011) lalu yaitu terbuka.
"Secara keseluruhan saya puas dengan penampilan anak-anak. Sebelumnya saya memang sudah membaca permainan Persib, sehingga saya minta pemain mematikan dua striker mereka Cristian Gonzales dan Airlangga," kata Gurning kepada wartawan usai pertandingan.
Selain itu Gurning juga menerapkan permainan bertahan. Semua pemain, katanya, harus turun ketika mendapat serangan dari pasukan Daniel Rokeito.
Bahkan Gurning juga mengunci kelebihan Miljan Radovic, salah satunya dengan menggagalkan beberapa tendangan bola matinya.
"Gonzales dan Airlangga berhasil dimatikan, begitupun Miljan. Saya tahu Miljan punya kelebihan dari tendangan bebasnya. Saya senang karena pemain mampu menjalankan tugasnya sesuai dengan skenario awal," beber mantan pelatih PSM Makassar ini.
Kunci sukses PSPS lainnya meraih kemenangan tipis dari Maung Bandung adalah tidak meladeni permainan cepat Eka Ramdani dan kawan-kawan. Skema itupun berhasil diterapkan, hingga Persib mengikuti alur permainan PSPS.
"Kita sengaja memperlambat permainan, meski di awal babak pertama kita sedikit bermain terlalu cepat. Tadi di babak kedua mereka kembali pada skenario awal yaitu bertahan dan menunggu. Tapi tetap saja harus saya akui kita menang karena keberuntungan, dan Dewi Fortuna belum berpihak pada Persib," jelasnya. [gin]
Gol tunggal itu diciptakan striker Djumafo Herman pada menit 48. Pelatih PSPS Abdurahman Gurning pun langsung menyambutnya dengan suka cita, meski ia sendiri mengakui kemenangan itu adalah berkat kesialan Maung Bandung.
Namun Gurning mengaku senang karena anak asuh bermain sesuai instruksi yaitu bermain tertutup. Sebab, lanjutnya, sebelum pertandingan, ia sudah membaca permainan Persib. Gurning mengaku langsung mengubah pola permainan tidak seperti pada saat dikalahkan Arema Indonesia 4-2, Jumat (15/4/2011) lalu yaitu terbuka.
"Secara keseluruhan saya puas dengan penampilan anak-anak. Sebelumnya saya memang sudah membaca permainan Persib, sehingga saya minta pemain mematikan dua striker mereka Cristian Gonzales dan Airlangga," kata Gurning kepada wartawan usai pertandingan.
Selain itu Gurning juga menerapkan permainan bertahan. Semua pemain, katanya, harus turun ketika mendapat serangan dari pasukan Daniel Rokeito.
Bahkan Gurning juga mengunci kelebihan Miljan Radovic, salah satunya dengan menggagalkan beberapa tendangan bola matinya.
"Gonzales dan Airlangga berhasil dimatikan, begitupun Miljan. Saya tahu Miljan punya kelebihan dari tendangan bebasnya. Saya senang karena pemain mampu menjalankan tugasnya sesuai dengan skenario awal," beber mantan pelatih PSM Makassar ini.
Kunci sukses PSPS lainnya meraih kemenangan tipis dari Maung Bandung adalah tidak meladeni permainan cepat Eka Ramdani dan kawan-kawan. Skema itupun berhasil diterapkan, hingga Persib mengikuti alur permainan PSPS.
"Kita sengaja memperlambat permainan, meski di awal babak pertama kita sedikit bermain terlalu cepat. Tadi di babak kedua mereka kembali pada skenario awal yaitu bertahan dan menunggu. Tapi tetap saja harus saya akui kita menang karena keberuntungan, dan Dewi Fortuna belum berpihak pada Persib," jelasnya. [gin]