BAGI Alberto "Beto" Goncalves, Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara menyimpan banyak kenaangan buat dia ketika masih berkostum Persipura Jayapura dua musim lalu. Di markas Persijap Jepara itulah ia bersama Tim Mutiara Hitam meraih gelar juara Kompetisi Djarum Indonesia Super League pada musim 2008/2009, dengan mengunci gelar setelah mengalahkan Persija Jakarta, sebelum kompetisi benar-benar tuntas. Di stadion itu pula ia merasakan dua kali kemenangan timnya atas Tim Kota Ukir.
Kini Beto dalam proses meretas karier bersama Tim Laskar Kalinyamat, setelah kariernya di persepakbolaan nasional terhenti setengah musim ini. Bukan perkara mudah buat Beto untuk bisa kembali lagi ke Indonesia, karena cedera otot tendon kaki kirinya membuat beberapa klub ragu merekrutnya. Persipura tidak memperpanjang kontraknya karena kala itu cederanya belum pulih.
Setelah lepas dari Persipura, ia mengaku mencoba melamar ke klub di Brasil dan China. "Tetapi cedera saya membuat beberapa klub tidak percaya. Saya memulihkan cedera dan terus berlatih di Brasil. Saya merasa sudah bisa tampil di kompetisi," kata Beto.
Pemain berusia 30 tahun itu memberi apresiasi buat Persijap yang memberi kepercayaan, karenanya ia akan membayar kepercayaan itu dengan bukti. "Saya bekerja profesional, lihat saja nanti. Saya harus memberi sesuatu yang berharga untuk tim yang memberi kepercayaan besar kepada saya," lanjutnya.
Beto memang belum menandatangani kontrak di Persijap, kendati negosiasi menyangkut nilai kontrak sudah ada kesepakatan. Ia pun bersedia di tes fisiknya oleh tim pelatih Persijap, karena itu bagian dari profesionalismenya. Tes fisik itu sudah dilakukan kali pertama, Kamis (10/2) sore. Ia juga langsung menjalin komunikasi dengan kapten tim Persijap Evaldo serta Pelatih Suimin Diharja