Pelatih Timnas U-23 Alfred Riedl prihatin melihat penampilan beberapa klub yang tampil di kompetisi nasional. Riedl tak ingin Oktovianus Maniani cs terkontaminasi gaya permainan brutal seperti itu.
"Saya ingin Timnas U-23 bermain sepakbola yang benar. Tidak seperti laga Persib (Bandung) vs Arema Indonesia atau laga Divisi II, atau laga-laga lainnya yang berjalan sangat buruk," kata pelatih asal Austria ini. "Permainan bahkan sudah masuk kategori brutal. Kalau permainan seperti ini berjalan terus, maka masa depan sepakbola Indonesia tidak punya harapan."
Aksi kekerasan memang kembali mewarnai sepakbola nasional belakangan ini. Salah satunya dipertontonkan pada laga Persib melawan Arema Indonesia, Minggu lalu.
Pertandingan di Liga Super Indonesia (ISL) ini diwarnai banyak pelanggaran keras. Pemain Arema Indonesia, M. Ridhuan bahkan diganjar kartu merah oleh wasit pada menit ke-67 karena menyikut pemain Persib.
Tak hanya itu, pendukung tuan rumah yang tak puas dengan kinerja wasit juga ikut berulah. Sebagian dari bobotoh bahkan nekat masuk ke lapangan dan melakukan aksi pembakaran. Akibatnya, pertandingan sempat dihentikan selama beberapa menit. Persib akhirnya berhasil menahan imbang Singo Edan 1-1 setelah Atep mencetak gol balasan pada menit 70.
Kerusuhan kembali pecah sesaat setelah pluit panjang dibunyikan. Penonton yang tak puas turun ke lapangan dan memukuli wasit Najamuddin Aspiran. (kd)
"Saya ingin Timnas U-23 bermain sepakbola yang benar. Tidak seperti laga Persib (Bandung) vs Arema Indonesia atau laga Divisi II, atau laga-laga lainnya yang berjalan sangat buruk," kata pelatih asal Austria ini. "Permainan bahkan sudah masuk kategori brutal. Kalau permainan seperti ini berjalan terus, maka masa depan sepakbola Indonesia tidak punya harapan."
Aksi kekerasan memang kembali mewarnai sepakbola nasional belakangan ini. Salah satunya dipertontonkan pada laga Persib melawan Arema Indonesia, Minggu lalu.
Pertandingan di Liga Super Indonesia (ISL) ini diwarnai banyak pelanggaran keras. Pemain Arema Indonesia, M. Ridhuan bahkan diganjar kartu merah oleh wasit pada menit ke-67 karena menyikut pemain Persib.
Tak hanya itu, pendukung tuan rumah yang tak puas dengan kinerja wasit juga ikut berulah. Sebagian dari bobotoh bahkan nekat masuk ke lapangan dan melakukan aksi pembakaran. Akibatnya, pertandingan sempat dihentikan selama beberapa menit. Persib akhirnya berhasil menahan imbang Singo Edan 1-1 setelah Atep mencetak gol balasan pada menit 70.
Kerusuhan kembali pecah sesaat setelah pluit panjang dibunyikan. Penonton yang tak puas turun ke lapangan dan memukuli wasit Najamuddin Aspiran. (kd)