Absennya enam pemain pilar di kubu Persijap harus dibayar mahal. Menantang tuan rumah PSPS di Stadion Rumbai Pekanbaru kemarin, Evaldo Silva dkk keluar lapangan dengan kekalahan 0-5. Untuk kesekian kalinya, Persijap gagal mengais poin di kandang lawan.
Pesta tuan rumah dimulai di menit 11 saat April Hadi merobek gawang Persijap yang dikawal Danang Wihatmoko. Empat menit berselang, giliran pemain impor PSPS Shin Hyun Joo menggandakan keunggulan timnya melalui titik penalti.
Memasuki babak kedua, PSPS kembali memborbardir gawang Persijap. Tiga gol bersarang di jala tim kebanggaan warga Jepara lahir dari aksi Putut Waringin Jati di menit 77 dan 88 serta diakhiri bomber PSPS Herman Dzumafo Epandi saat pertandingan menyisakan dua menit.
Bagi Persijap, ini adalah kekalahan terbesar dari 10 laga yang telah dijalani. Hasil kemarin juga membuat posisi Persijap turun satu strip ke posisi delapan. Bertukar tempat dengan Sriwijaya yang bermain imbang 1-1 saat menjamu Arema Indonesia. Statistik gol Persijap juga semakin jomplang. Saat ini, Laskar Kalinyamat membukukan 13 gol dan kebobolan 21 gol.
Pada laga Rabu (26/1/2011) sore tadi, skuad Persijap sulit keluar dari tekanan para pemain Askar Bertuah (julukan PSPS). Kekalahan Persijap sudah bisa diprediksi sejak sebelum pertandingan dimulai. Suimin Diharja harus berpikir keras setelah enam pilarnya absen.
Lini depan Persijap benar-benar tanpa penghuni. Gendut Dony dan Noor Hadi tidak ikut dibawa ke Pekanbaru karena cedera. Satu striker lainnya, Risky Novriansyah harus meninggalkan rekan-rekannya karena sudah bergabung dengan Timnas U-23.
Situasi ini memaksa Suimin Diharja mendorong Johan Juansyah ke posisi striker dan memasukkan Barkah yang selama ini jarang dimainkan. Tak pelak, hasil yang diperoleh juga jauh dari harapan.
Lini belakang Persijap juga keropos. Ferly La’ala absen lantaran akumulasi kartu dan Anam Syahrul dibekap cedera. Kondisi Persijap semakin parah setelah salah satu pemain tengahnya Anggo Julian juga dihantam cedera.
General Manager Persijap Anwar Haryono mengaku tidak terlalu mempermasalahkan hasil ini. Mengingat, dia paham betul situasi yang tengah terjadi di tubuh timnya. Setelah mencoret tiga pemain asing, sejumlah pilar penting Persijap tidak bisa tampil.
”Praktis kami memainkan pemain-pemain muda. Ibaratnya, Persijap naik Carry, mereka (PSPS) naik Ferarri. Meski demikian, tetap ada hikmah yang bisa diambil dari hasil ini. Para pemain muda yang turun di laga hari ini (kemarin) bisa memahami arti perjuangan dan menjadi pelajaran berharga,” jelas Anwar. (acf)