PSIS Semarang akan menerima anggaran Rp 5 miliar dari APBD Kota Semarang tahun 2011. Anggaran itu dicangkokkan dari dana KONI Kota Semarang. "Kalau pos anggarannya langsung untuk PSIS, tidak boleh. Harus lewat KONI," kata Soemarmo Hadi Saputro, Ketua Umum PSIS yang juga Wali Kota Semarang, Senin (10/1).
Pada musim kompetisi tahun ini, kata Soemarmo, PSIS yang merumput di Liga Divisi Utama ini membutuhkan dana sekitar Rp 8 miliar. Anggaran tersebut dinilai cukup rasional an tidak berlebihan. Tahun 2010, PSIS menerima total Rp 6,2 miliar. Tapi tahun-tahun sebelumnya, klub berjuluk Mahesa Jenar ini pernah menerima suntikan dari APBD sampai Rp 12 miliar.
Sisa kebutuhan dana akan didapatkan dari penjualan tiket pertandingan, dan beberapa sponsor. Dengan anggaran yang minim, lanjutnya, Laskar Mahesa Jenar tidak memasang target muluk-muluk pada musim kompetisi kali ini. "Tidak target juara, tapi juga tidak di papan bawah klasemen," Kata Soemarmo.
Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Supriyadi mengatakan, dana dari APBD tidak diperbolehkan untuk belanja dan gaji pemain. "Hanya untuk operasional, seperti biaya pertandingan, baik kandang maupun tandang," ujarnya. "Kami akan meminta pertangungjawaban pengunaan dana secara transparan". Sohirin