Share |

Persema Keluhkan Kualitas Bola LPI


Kualitas bola yang selama ini digunakan dalam kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI), dikeluhkan pelatih Persema Timo dan para pemainnya.

Hal itu disampaikan Timo usai pertandingan Persema lawan Batavia Union, Minggu (30/1/2011) sore, di Stadion Gajayana Kota Malang, saat menggelar jumpa pers di ruang pers room.

Kata Timo, bahwa bola yang dipakai untuk pertandingan itu banyak terdapat benjolan, sehingga pemain merasa kesulitan mengontrol dan menendang.

Dalam pertandingan melawan Batavia Union di Stadion Gajayana itu, memang terlihat beberapa kali, Robby Gaspar minta bola diganti. Bahkan, ia ambil sendiri bola yang ditaruh di luar lapangan. Selain itu, Gaspar juga pernah meminta wasit untuk mengganti bola yang dianggapnya sudah tak nyaman dipakai itu.

"Bola yang dipakai memang tidak bagus. Tolong pihak LPI melihat hal ini, dan kami meminta agar bola yang dipakai dalam kompetisi benar-benar bagus dan berkualitas," harap Timo.

Sementara itu, menurut juru bicara LPI, Abi Hasanto saat ditanya mengatakan, bahwa keluhan masalah bola sudah diajukkannya ke pihak konsorsium LPI. "Masalah keluhan penggunaan bola oleh pemain dan pelatih itu, sudah kami ajukkan ke konsorsium LPI dan agen pembuat bola. Dan sudah mendapat tanggapan," katanya.

Lebih lanjut Abi menegaskan, bahwa bola buatan yang selama ini dipakai itu sudah buatan Singapura dan Thailand. Dia mengaku, bola yang dipakai itu adalah produk terbaik. Sehingga hanya butuh penyesuaian dari pemain serta pelatih.

"Setiap tim yang berlaga di LPI, selalu kita berikan bola sebanyak 15 buah untuk latihan. Dan mungkin mereka hanya belum terbiasa saja menggunakannya. Sebab, pemberian bola itu baru saja dilakukan oleh LPI," akunya.

Yang jelas, kata Abi pasrah, LPI itu akan terus berbenah diri. Terutama, terkait segala kekurangan yang ada dalam selama ini. "Tujuannya agar kompetisi yang berjalan semakin dinamis dan enak ditonton rakyat Indonesia," tegasnya.

Dia juga berharap, kepada semua pihak, untuk ikut serta memberikan masukan dan kritik yang bersifat membangun. Tujuannya, agar kompetisi yang sedang berjalan itu selalu melakukan evaluasi. Agar betul-betul profesional. [ain/kun]
Share on Google Plus

About 12paz