Pertemuan tuan rumah Persebaya 1927 kontra Bogor Raya bisa disebut pertarungan dua klub berbeda era.
Tuan rumah adalah salah satu raksasa sepak bola Indonesia, Bogor Raya adalah klub debutan. Persebaya dibentuk pada 1927, sedangkan calon lawan justru baru matang pada 2010. Perbedaan ini jelas membuat tuan rumah yang berjuluk Bajul Ijo lebih diunggulkan. Namun, Pelatih Persebaya Aji Santoso berpendapat lain. Dia mengatakan Bogor Raya mempunyai sisi berbahaya, yakni kekuatan yang belum terendus klub lain, termasuk Persebaya. Ditanya soal materi lawan, Aji mengaku masih buta dan kesulitan mengukur seberapa jauh kemampuan mereka. ”Karena itu, mereka berpotensi membuat kejutan. Sebab, kekuatannya tak begitu terdeteksi.
Mereka sudah paham soal Persebaya. Jadi, kami harus mengantisipasi agar pemain tidak merasa menang sebelum masuk ke lapangan,” kata Aji. Menang dalam dua pertandingan sama sekali bukan jaminan bagi klub dengan kostum kebesaran berwarna hijau ini. Aji justru memprediksi permainan bakal berlangsung sengit. Sebab, Bogor Raya lebih mengerti lawan dan bisa langsung menerapkan strategi yang sesuai. Soal materi pemain, Persebaya 1927 dipastikan kehilangan Johan Ibo yang tengah sakit. Untuk menambal, Aji berencana menurunkan pemain anyar Michael Svetkovic yang sempat diturunkan kala menghadapi Tangerang Wolves.
Pemain lain dalam kondisi fit untuk dimainkan, termasuk duet lini depan Andik Vermansyah dan Made Wirawan yang tengah eksplosif. Kapten Persebaya 1927 Erol Iba menambahkan, timnya harus bekerja lebih keras mempertahankan tren positif dalam dua laga awal. ”Semakin kami bermain bagus dan mendapat hasil positif, semakin bersemangat pula lawan mengalahkan kami. Apalagi, tim lain pasti bangga bisa mengalahkan Persebaya. Itu tantangan terberat kami,” tutur mantan pemain Arema Malang ini.
Pelatih Bogor Raya Jhon Arwandi mengakui timnya tak sebanding dengan Persebaya 1927 jika berbicara sejarah. ”Persebaya tim bagus dan lebih siap, itu jelas sekali. Jadi, tentu kami tak boleh lengah dan tetap konsentrasi penuh. Saya akan menekankan permainan kolektif untuk menghadapi pemain Persebaya yang mempunyai kemampuan individu bagus,” kata Jhon. ■ kukuh setyawan
Tuan rumah adalah salah satu raksasa sepak bola Indonesia, Bogor Raya adalah klub debutan. Persebaya dibentuk pada 1927, sedangkan calon lawan justru baru matang pada 2010. Perbedaan ini jelas membuat tuan rumah yang berjuluk Bajul Ijo lebih diunggulkan. Namun, Pelatih Persebaya Aji Santoso berpendapat lain. Dia mengatakan Bogor Raya mempunyai sisi berbahaya, yakni kekuatan yang belum terendus klub lain, termasuk Persebaya. Ditanya soal materi lawan, Aji mengaku masih buta dan kesulitan mengukur seberapa jauh kemampuan mereka. ”Karena itu, mereka berpotensi membuat kejutan. Sebab, kekuatannya tak begitu terdeteksi.
Mereka sudah paham soal Persebaya. Jadi, kami harus mengantisipasi agar pemain tidak merasa menang sebelum masuk ke lapangan,” kata Aji. Menang dalam dua pertandingan sama sekali bukan jaminan bagi klub dengan kostum kebesaran berwarna hijau ini. Aji justru memprediksi permainan bakal berlangsung sengit. Sebab, Bogor Raya lebih mengerti lawan dan bisa langsung menerapkan strategi yang sesuai. Soal materi pemain, Persebaya 1927 dipastikan kehilangan Johan Ibo yang tengah sakit. Untuk menambal, Aji berencana menurunkan pemain anyar Michael Svetkovic yang sempat diturunkan kala menghadapi Tangerang Wolves.
Pemain lain dalam kondisi fit untuk dimainkan, termasuk duet lini depan Andik Vermansyah dan Made Wirawan yang tengah eksplosif. Kapten Persebaya 1927 Erol Iba menambahkan, timnya harus bekerja lebih keras mempertahankan tren positif dalam dua laga awal. ”Semakin kami bermain bagus dan mendapat hasil positif, semakin bersemangat pula lawan mengalahkan kami. Apalagi, tim lain pasti bangga bisa mengalahkan Persebaya. Itu tantangan terberat kami,” tutur mantan pemain Arema Malang ini.
Pelatih Bogor Raya Jhon Arwandi mengakui timnya tak sebanding dengan Persebaya 1927 jika berbicara sejarah. ”Persebaya tim bagus dan lebih siap, itu jelas sekali. Jadi, tentu kami tak boleh lengah dan tetap konsentrasi penuh. Saya akan menekankan permainan kolektif untuk menghadapi pemain Persebaya yang mempunyai kemampuan individu bagus,” kata Jhon. ■ kukuh setyawan