Tanpa bermaksud membela rekan setimnya, Okto Maniani, yang mangkir dari pelatnas U-23 dan memilih bergabung dengan klubnya Sriwijaya FC, Mahyadi Panggabean punya pendapat sendiri.
Mahyadi Panggabean (29) menilai sikap Okto memang tak bisa disalahkan seratus persen. Apalagi dalam usia yang masih relatif muda, keputusan Okto kemungkinan besar dilakukan karena dorongan emosional semata dan loyalitas terhadap klubnya.
“Tindakan Okto mungkin karena didasari kebingungan. Saya lihat, dia juga serba salah. Satu sisi aturan timnas sangat mengikat, sisi lainnya dia digaji Sriwijaya FC. Apalagi klub membutuhkan tenaganya untuk laga krusial di Papua. Tapi toh pengorbanan Okto juga ada hasilnya. Dia bisa mencetak satu gol saat lawan Persipura. Ini bukti loyalitas dan totalitasnya di klub,” tutur eks pilar timnas ini.
Mungkin juga, lanjut Mahyadi, sikap Okto ini didasari kecemburuan karena timnas agak lunak dengan memberi ijin Kurnia Meiga tetap membela Arema di ISL.
“Bisa juga karena cemburu. Meski, bagaimana pun juga keputusannya tetap menimbulkan pro dan kontra. Kini butuh ketegasan BTN dan PSSI terhadap para pemain timnas U-23. Sehingga di antara pemain tak ada perkecualian dan rasa iri,” katanya.
