Nama Ridwan masuk dalam daftar 25 pemain pilihan pelatih Alfred Riedl untuk mengikuti pemusatan latihan persiapan Praolimpiade. Saat itu, Badan Tim Nasional hanya mengetahui status Ridwan sebagai pemain Persita. Namun setelah diketahui terdaftar sebagai anggota Wolves, BTN berniat mencoretnya.
Saat ini BTN tengah mengevaluasi keputusan mengenai Ridwan. Jika ingin tetap membela timnas, Ridwan harus bermain di klub anggota PSSI. Meski terdaftar sebagai skuad Wolves, Ridwan belum sekalipun tampil di LPI, karena itu PSSI dan BTN masih memberinya kesempatan.
Tangerang Wolves, seperti dijelaskan CEO Akmal Marhali, akhirnya memilih mengalah. Akmal mengakui, Ridwan adalah pemain yang dipinjam dari Persita Tangerang.
"Dia adalah pemain muda potensial. Di Persita ia hanya kiper ketiga. Jadi kami memutuskan untuk meminjam dia, waktu itu dia belum dipanggil Timnas," jelas Akmal.
Demi cita-cita sang pemain, Wolves pun akhirnya mengalah dan bersedia mengembalikan Ridwan ke Persita. “Tidak masalah. Biarkan dia bermain untuk Timnas. Kami tidak masalah bila dia atas nama Persita,” kata Akmal.
Ridwan sendiri sebenarnya diproyeksikan sebagai kiper utama di bawah arahan pelatih Paolo Camargo asal Brasil. "Tapi karena dia dipanggil Timnas, ya tidak masalah. tetap kita dukung, Kita sangat berapresiasi pada putra yang masuk Timnas," lanjutnya.
"Kita juga tidak ingin berpolitik panjang hanya karena ini. Buat masa depan dia di Timnas, kita tidak masalah. Biarkan dia menjaga karier di Timnas. Kalau perlu kita siap menanggung semua gajinya," pungkas Akmal.
