Share |

Proposal PSSI Rp1,5 T Diabaikan


PSSI dipastikan gagal mendapatkan subsidi pemerintah.Anggota Komisi X DPR RI menyatakan enggan mengakomodasi kepentingan otoritas tertinggi sepak bola nasional tersebut.

Proposal pengajuan dana Rp1,5 triliun digulirkan PSSI saat dengar pendapat dengan Komisi X DPR, Selasa (5/10). Dari total anggaran tersebut, Rp50 miliar digunakan membiayai operasional persiapan timnas U-23. Rencananya Merah Putih muda menjalani training camp (TC) permanen pada awal Januari 2011, sebelum berkompetisi di SEA Games 2011. PSSI sempat mengklaim, total dana tersebut secara umum akan digunakan mengangkat prestasi sepak bola Indonesia.

Dana itu akan diserahkan kepada daerah untuk membangun infrastruktur. Mengacu pada Rekomendasi Malang, hasil Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) pada 30 sampai 31 Maret lalu, pemerintah harus menyediakan anggaran. Dana itu digunakan untuk mendukung prestasi sepak bola,tapi statusnya sebagai stimulan.Pemerintah juga harus membangun infrastruktur. Reaksi diberikan pemerintah. Mendagri menerbitkan surat bernomor 426/2021/sj. Isinya tentang penyediaan anggaran, meminta pemerintah daerah membangun infrastruktur,plus menggelar kompetisi internal. ”Pemerintah sudah memenuhi permintaan itu.Timnas sudah mendapatkan subsidi dari APBN. Namun, sejauh ini peningkatan performa belum efektif.

Kami menolak proposal dana Rp1,5 triliun yang diajukan PSSI beberapa waktu lalu. Tidak ada kejelasan peruntukannya,” ungkap anggota Komisi X DPR RI Tubagus Dedi Suwendi Gumelar. Menjalani persiapan cukup rumit sejak awal Juni, konsistensi permainan timnas ketika menjamu Uruguay hanya 20 menit.Efeknya Merah Putih ditaklukkan Uruguay dengan skor telak 1-7 di SUGBK, Jumat (8/10).Agenda TC timnas saat ini memang ditopang oleh subsidi pemerintah sebesar Rp10 miliar. Sebenarnya Merah Putih mendapatkan jatah APBN Rp20 miliar setahun.Namun, anggaran tahun ini dicairkan hanya separuh karena alasan efektivitas tata waktunya.

Bukan hanya timnas, kegiatan pembinaan sebenarnya sudah disubsidi dari uang rakyat.Pada Indonesia Super League (ISL) 2009/ 2010 sedikitnya APBD Rp190,59 miliar sudah digelontorkan untuk membangun tim. Persisam Samarinda tercatat mengeluarkan dana Rp18,55 miliar, lalu Persija Jakarta berinvestasi Rp14,657 miliar.Belum lagi PSSI dapat subsidi dari FIFA sebesar USD250.000 atau Rp2,25 miliar setahun (USD1=Rp9.000). Dedi menambahkan,yang dibutuhkan sepak bola Indonesia adalah pembenahan PSSI. ”Organisasi PSSI memerlukan pembenahan sistem.Pengurus harus punya integritas sehingga tidak dipertanyakan terus oleh masyarakat. PSSI juga harus transparan terkait dengan anggaran,”katanya. Ketua BTN Iman Arif menyatakan, pola pikir pemain saat ini mutlak harus dibenahi.

Mereka kerap membawa budaya lama saat bertanding. ”Bagi timnas, saat ini yang dibutuhkan adalah bekerja keras.Pola pikir pemain juga harus diperbaiki.Pemain kerap lupa disiplin tinggi sehingga gagap saat menghadapi tim besar. Harus diakui timnas lebih sering beruji coba dengan tim lokal sehingga tidak ada perubahan cara berpikir,” pungkasnya,yang mengaku sedang melihat uji coba Thailand melawan Leicester City,Minggu (10/10). (wahyu argia)
Share on Google Plus

About 12paz