Share |

Jajal Hysteria,Precious dan Makor Pucat Pasi


PERSIJA Jakarta mencoba melepaskan diri dari rutinitas seharihari. Macan Kemayoran bersama keluarganya berlibur bersama di Dunia Fantasi (Dufan), Ancol, Jakarta, Sabtu (9/10).

Punggawa Macan Kemayoran sudah berkumpul di Dufan sejak pukul 10.00 WIB.Acara liburan itu diikuti seluruh amunisi plus keluarganya. Pelatih Persija Rahmad Darmawan datang,bahkan Asisten Pelatih Persija Satia Bagdja membawa serta cucunya. Hanya Bambang Pamungkas,Toni Sucipto,dan M Nasuha yang absen.Sebab,mereka bergabung dengan timnas.Hari itu juga mereka menuju Bandung guna menjalani persiapan jelang laga kontra Maladewa, Selasa (12/10). Keluarga besar Persija tersebut langsung berpencar setelah berada di dalam arena Dufan. Aliyudin, Leo Saputra, Greg Nwokolo, Precious, Bayemi, Makor, Anak Agung Trisnajaya, Andri Tani, Ambrizal, dan Okatavianus bergegas menuju wahana Hysteria.

Suasana gaduh muncul saat mereka mengantre. Sebab, di dalam antrean panjang mayoritas pengunjung mengaku sebagai Jakmania. Kesempatan itu lalu mereka gunakan untuk berfoto bersama dan bersalaman. Menunggu 15 menit,Aliyudin dkk lalu merasakan sensasi Hysteria. ”Jantung saya sepertinya tertinggal di atas sana. Wahana itu naiknya cepat,lalu tiba-tiba menghentak turun.Saya memilih memejamkan mata selama di atas,” ungkap Precious, yang berpaspor Singapura tersebut. Pernyataan jujur tersebut kemudian menjadi bahan tertawaan amunisi lainnya. Suara tawa menjadi semakin keras setelah melihat ekspresi foto Precious yang memang terlihat ketakutan. Sebab, Precious ekspresi itu dianggap tidak sesuai dengan postur tinggi besarnya.

Bahkan, Precious diberi julukan Bodyguard oleh amunisi Persija lain. ”Precious, kamu tadi (kemarin) tidak sampai menangis kan? Habis kamu keluarnya lama sekali.Wajahmu juga masih terlihat pucat,” ujar Rahmad, yang disambut tawa. Seusai menikmati sensasi Hysteria, rombongan kecil tersebut kemudian bergegas menuju wahana Halilintar yang merupakan rollercaster. Suasana ramai meledak kembali setelah melihat ekspresi kecemasan Oliver Makor yang berniat turun dari tangga antrean.Namun, niat itu dicegah oleh Ambrizal. Seusai turun dari wahana tersebut, semua mata tertuju pada Makor yang berjalan gontai.

Celetukan pun langsung dilontarkan pemain lainnya. ”Jalan saya sampai sempoyongan karena keretanya jungkir balik. Kepalaku agak pusing dan perut menjadi mual. Saya sebenarnya tidak mau naik,tapi dipaksa oleh mereka,” tandas Makor,yang memilih duduk sebentar di tangga turun. (wahyu argia)
Share on Google Plus

About 12paz