Share |

Saleh Mukadar Kena Sanksi Pssi


Persebaya Surabaya sepertinya terus menjadi sasaran tembak PSSI. Terbaru, Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menghukum Ketua Umum Saleh Mukadar dan Manajer I Gede Widiade melalui sidang kemarin (24/9).

Itu tidak lepas dari sikap Persebaya yang tidak bersedia melakoni pertandingan ulang Indonesia Super League 2009-2010 melawan Persik Kediri di Palembang pada 9 Agustus lalu. Karena itu, Saleh dihukum larangan beraktivitas dalam lingkungan sepak bola nasional selama tiga tahun dan didenda Rp 50 juta. Gede diskors setahun plus didenda Rp 30 juta.

Sidang komdis tersebut dipimpin Ketua Hinca Pandjaitan dan diikuti Mahfudin Nigara, Alfred Simanjuntak, dan Ramli Ibrahim. Tapi, seperti sidang-sidang sebelumnya, komdis selalu saja membisu. Saat dihubungi berkali-kali lewat ponselnya, dia tidak bersedia menjawab. Demikian juga dengan anggota komdis lainnya.

Terpisah, Saleh justru tertawa terbahak-bahak ketika mendengar kabar tersebut. Ketika dihubungi melalui, dia menyatakan bahwa putusan itu merupakan cermin kebodohan komdis. ''Saya ini tidak berkaitan sama sekali dengan urusan pertandingan Palembang. Itu urusan manajer,'' jelasnya.

Bahkan, kata Saleh, ketika urusan manajerial Persebaya diambil alih Gede, komdis mengirimkan surat pemberitahuan kepada PT Liga Indonesia maupun PSSI. Berdasar surat tersebut, Persebaya tidak lagi dimanajeri Saleh.

''Kecuali jika sikap Pak Gede sebagai manajer waktu itu didasarkan pada perintah saya, bisa saja hukuman dijatuhkan kepada saya. Lha wong Pak Gede juga sudah menyatakan kalau itu atas inisiatif sendiri,'' ujarnya.

Saleh juga menyebut komdis bersikap seperti perampok. Menurut dia, hukuman dan denda yang dijatuhkan melalui kasus Palembang tersebut tidak masuk akal. ''Daripada mereka merampok saya dengan cara mendenda semacam itu, lebih baik minta saja. Pasti saya kasih,'' ungkapnya.

Setali tiga uang, Gede merasa gembira dengan sanksi itu. Dengan diberi sanksi oleh organisasi nasional yang -menurut dia- tidak layak seperti PSSI, dia menyatakan tidak rugi. ''Terus terang, saya mencintai bola. Tapi, saya lebih mencintai fair play. Kalau ternyata fair play tidak terdapat dalam diri PSSI, buat apa saya rugi dengan sanksi itu,'' jelas pengusaha asal Surabaya tersebut.

Karena juga merasa tidak mendapatkan penghasilan dari sepak bola, Gede bersyukur atas sanksi itu. ''Dengan sanksi tersebut, secara finansial, uang saya tidak lagi berkurang untuk sepak bola. Jadi, lebih baik dipakai untuk yatim piatu,'' paparnya.

Selain memberikan hukuman kepada Saleh dan Gede, komdis menolak protes Persebaya yang diajukan pada 11 Agustus 2010. Protes Persebaya tersebut berkaitan dengan ditetapkannya pertandingan ulang melawan Persik pada 9 Agustus di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang. Pertandingan ulang di Palembang diadakan setelah Panpel Persik gagal menyelenggarakan pertandingan di Kediri dan Jogjakarta. (ali/uan/c12/diq)
Share on Google Plus

About 12paz