
Terdepak dari Skuad Mutiara Hitam, nampaknya tidak membuat nama besar mantan roh skuad Persipura Jayapura, Eduard Ivakdalam terbenam dalam dunia persepak bolaan tanah air. Ya, pasalnya pria yang erat dengan sapaan kaka Edu ini kemungkinan berpeluang besar kembali menyandang ban capten, tapi kali ini di skuad milik masyarakat Kabupaten Jayapura Persidafon Jayapura.
Hal tersebut seperti dikatakan Pelatih Kepala Persidafon Agus Suyono usai memimpin tim selection Persidafon Jayapura saat melakukan uji coba bersama tim local asal kota Jayapura Elang Brimob di stadion barnabas Youwe Sentani yang berakhir dengan kemenangan 2-0 oleh tuan rumah.
“Edu 99 persen berpeluang jadi kapten tim, karena sosok motivator, kreativator, dan leadership masih mengental dalam karakter bermainnya di lapangan selama 90 menit,” ujar pngganti coach Freddy Mully ini.
Hal lain yang dikatakan Agus bahwa dari evaluasi sementara yang dilakukanya kepada tim selection tersebut bahwa 70 persen skill dan kerjasama yang dipertontonkan kemarin sudah cukup baginya untuk menentukan kerangka tim.
Tinggal menambah beberapa lini yang dinilia masih sangat perlu amunisi lagi seperti stopper dan gelandang. Selain Edu 3 wajah mantan pemain persipura juga terlihat dalam ujicoba yang sekaligus menjadi ajang seleksi skuad persidafon itu yakni Paulo Rumere, Yohanes Makanuay, dan Edison Ames.
Ditempat terpisah Sekretaris Persidafon Jayapura Michael Wutoy SE MM kepada Bintang Papua mengatakan kemungkinan skuad Persidafon mendatang didominasi pemain local tidak seperti halnya musim lalu.
Menyoal tentang kontrak Wutoy mengatakan semuanya tergantung pelatih jika pelatih sudah merekomendasikan nama-nama yang akan masuk skuad persidafon barulah pihak manajemen membicarakan kontrak dengan para pemain.
Terkait pemain Asing Ketua Umum Persidafon Habel M Suwae menegaskan bahwa alternative untuk penambahan pemain asing ada saja namun tidak berarti mereka datang lalu langsung dikontrak tetapi harus tersaring melewati seleksi dulu bersama para pemain local yang ada, jika memang kualitas mereka bisa menjanjikan barulah mereka dikontrak namun sebaliknya jika mereka kalah bersaing dengan pemain local yang ada terpaksa dipulangkan,” jelas HMS. (jim)