Share |

Njanka jadi Sengketa Arema dan Psm


Kapten tim Arema Indonesia, Pierre Njanka, tersandung masalah. Pasalnya, pemain asal Kamerun yang memperpanjang kontrak bersama tim "Singo Edan", telah menerima Down Payment (DP) alias panjar Rp 70 juta dari PSM.

Jika benar Njanka telah teken kontrak di Arema, Manajemen PSM pun kini siap menggugat. "Kami tetap komitmen dengan perjanjian. Kalau pun ada kabar dari Malang dia teken kontrak, belum tentu benar. Kami tahu Njanka itu pemain profesional," kata Marketing Communication PSM, Noor Korompot, Jumat, 6 Agustus.

Manajemen PSM pantas berang, lantaran agen Njanka, Onana Jules Denis, pada waktu yang bersamaan menggelar negosiasi di Makassar. Bagi manajemen PSM, Njanka teken kontrak tanpa didampingi agennya sebuah pelanggaran.

"Tulis juga bahwa kita siap mengadukan persoalan ini ke AFC. Kalau betul Njanka telah teken kontrak, maka hal itu akan kami lakukan," tambah Noor.

Informasi dari Malang menyebutkan, Njanka teken kontrak di depan manajemen Arema, Kamis, 5 Agustus di Mes Arema, Jalan Semeru. Setelah penandatanganan itu dia lalu bertolak ke Jakarta untuk pulang ke Prancis.

Manajemen Arema melalui Direktur PT Arema Indonesia, M Nur, juga menegaskan pihaknya telah mencapai kata sepakat dengan Njanka soal perpanjangan kontrak. "Selain Njanka bertahan dua pemain; Noh Alam Shah dan M Ridhuan. Keduanya batal ke Sriwijaya FC. Mereka tidak mau ke FC jika Njanka menolak," tegas M Nur.

Dihubungi terpisah, agen Njanka, Onana, belum bisa memastikan apakah pemainnya itu sudah teken kontrak atau belum. Persoalannya, dia belum bisa menghubungi Njanka. "Sekarang dia di dalam peswat. Besok (hari ini, red) baru bisa," kata Onana.

Onana mengatakan, bisa saja Njanka teken kontrak tanpa didampingi agen resmi. "Sebagai objek hukum itu memungkinkan. Dia punya hak untuk tidak diageni. Tetapi saya mau pastikan dulu. Apakah betul itu kontrak atau sisa gaji dan bonus yang belum dibayarkan," pungkasnya. (aci)
Share on Google Plus

About 12paz