Share |

Duo Singapura di SFC, Jaminan Gol?


Jadi mimpi tak kesampaian Sriwijaya FC, target menggaet Pierre Njanka. Tapi dua ekspatriat koleganya asal Arema Indonesia sudah merapat ke tepian Sungai Musi, Palembang.

Layaknya mengayuh biduk dari Pulau Tumasik, dua pemain asal Singapura Noh Alam Shah dan M Ridhuan menjejakkan kakinya ke tanah tua yang bertuah di Jakabaring. Anak cucu Melayu itu mungkin perlu diingatkan bahwa Singapura didirikan jadi kampung oleh Paramesjwara, pangeran Sriwijaya yang pergi menyeberang ke Selat Malaka karena tak mau tunduk di bawah kekuasaan Majapahit.

Semalam, Kamis (5/8/2010) sekira pukul 19.00 wib, bek sayap dan striker itu tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Tempat mereka menginap, di Hotel Swarna Dwipa, Jalan Tumasik No 2. Setelah makan malam yang nyaman, Along – p
anggilan akrab Noh Alam – minta dicarikan sekolah internasional untuk anak lelakinya.

Pengakuan "cari sekolah internasional untuk anaknya" itu dibeberkan direktur teknik manajer SFC Hendri Zainuddin. Sementara Ridhuan lebih kul, mengelak tak mau bicara banyak sebelum teken kontrak.

Si Bengal Along dikenal sebagai "anak nakal" sepakbola Negeri Singa. Sedang Ridhuan adalah tandemnya yang lebih bersifat hamba-sahaya seorang pelayan belaka. Mereka seperti air dan ikan di tengah lapangan. Tanpa Ridhuan, Noh bukan penyerang yang melawan. Suplai bola-bola dari Ridhuan banyak memanjakan Alam Shah
Satu paket ini layaknya bungkusan merek mahal dengan mutu terjamin bagi lini depan SFC musim depan. Mereka datang memenuhi kuota duo Asia yang dibolehkan PT BLI memperkuat Tim-tim Liga Super Indonesia.
(van)

Share on Google Plus

About 12paz