Dua klub di Indonesia, yakni Arema Indonesia dan PSPS Pekanbaru, diakui oleh mantan striker Sriwijaya FC, Pavel Solomin kerap menghubunginya untuk meminta bergabung sebagai pemain klub tersebut musim depan nanti.
"Ada dua klub yang sudah mendekati saya untuk minta bergabung, Arema dan PSPS, tapi hingga saat ini saya belum mengambil keputusan," tutur Solomin sebelum ia bertolak ke negaranya.
Namun ia mengatakan bahwa ia akan mengambil keputusan setelah pulang dari berlibur ke negara asalnya, Uzbekistan. Pavel sendiri sudah bertolak dari Palembang ke Uzbeksitan, sejak hari Rabu (4/8).
"Saya mau istirahat dulu, nanti baru diputuskan," katanya.
Dia tak membantah, setelah tidak lagi diperpanjang kontrak oleh manajemen Sriwijaya Football Club (SFC) mencari klub baru adalah suatu keharusan.
Hanya saja, dia mengharapkan tetap bergabung dengan klub-klub asal Indonesia agar bisa bermain di Liga Super Indonesia.
"Saya merasa waktu setengah musim lalu sudah cukup untuk beradaptasi dengan gaya pemain sepak bola Indonesia. Di musim kedua, saya yakin sudah bisa memberikan yang terbaik bagi klub baru," ujar pemain berusia 28 tahun ini.
Pavel merumput pertama kali di Liga Indonesia saat diboyong SFC di pertengahan musim kompetisi 2009-2010. Namun, pelatih anyar SFC Ivan Kolev kurang tertarik dengan Pavel dan lebih memilih striker Arema Indonesia asal Singapura, Noh Alam Shah.
"Bagi saya tidak apa tidak diperpanjang kontrak oleh Sriwijaya FC. Yang penting, saya memiliki kenangan baik bersama klub pertama saya di Indonesia dengan berhasil menjadi juara di Piala Indonesia," ucap striker tim nasional Uzbekistan ini. (ant/fjr)