Share |

Persebaya vs Persik Digelar 5 Agustus


Setelah tersingkir dari ajang Piala Indonesia, tugas Persebaya Surabaya belum berakhir. Klub berjuluk Green Force itu masih harus melakoni laga ulang melawan Persik Kediri di pentas Indonesia Super League (ISL). PT Liga Indonesia (LI) memutuskan, laga tersebut dihelat di Stadion Brawijaya, Kediri, 5 Agustus nanti.

Hasil laga itu bakal menentukan nasib Persebaya dan Persik. Akan terdegradasi atau punya kans bertahan di ISL lewat playoff. Meski begitu, kubu Persebaya belum mengambil sikap. Apakah akan menjalani pertandingan itu atau tidak. Sebaliknya, kubu Persik menyatakan siap.

Wakil Ketua Pengcab PSSI Surabaya Cholid Ghoromah menyatakan bahwa pihaknya masih akan berembuk untuk menentukan sikap. ''Kami akan menunggu Pak Saleh (Ketua Pengcab PSSI Surabaya Saleh Ismail Mukadar, Red),'' katanya.

Persebaya sejatinya sudah dinyatakan menang WO dengan skor 3-0 atas Persik. Itu seiring dengan kegagalan panpel Persik menghelat pertandingan sesuai dengan jadwal. Namun, keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI itu dianulir Komisi Banding (Komding). Mereka juga memutuskan bahwa dua tim harus melakoni pertandingan.

Nah, dengan dibatalkannya kemenangan WO itu, Persebaya kembali tercecer di peringkat ke-16 (zona degradasi). Sedangkan posisi ke-15 yang mendapat hak playoff dihuni oleh Pelita Jaya dengan keunggulan tiga angka. Persebaya harus menang minimal dua gol atas Persik untuk menggusur Pelita.

''Kami akan berupaya maksimal. Tapi, juga bergantung anak-anak. Bagaimana semangat juangnya nanti,'' kata Rudy Keltjes, pelatih Persebaya.

Ya, semangat para penggawa Persebaya untuk melakoni laga itu memang pantas dipertanyakan. Mereka cenderung angin-anginan seiring dengan tak kunjung beresnya pembayaran gaji dan sisa kontrak. Terlebih, setelah Persebaya tersingkir dari babak delapan besar Piala Indonesia.

Kemarin para penggawa Green Force hanya berlatih pagi. Sesi latihan sore batal karena tidak ada lapangan. Stadion Gelora 10 Nopember digunakan untuk persiapan acara peresmian Gelora Bung Tomo, sedangkan lapangan Persebaya dipakai untuk kompetisi internal Pengcab PSSI Surabaya.

''Kami hanya berlatih. Sorenya, saya dikabari bahwa stadion tidak bisa dipakai,'' kata Rudy. Di sisi lain, Rudy mengaku dalam kondisi sakit dan memaksakan diri untuk memimpin latihan pagi. ''Setelah latihan tadi pagi, saya diperiksa dokter dan ternyata ada gejala tifus serta demam berdarah,'' ungkapnya.

Terlepas dari itu, Rudy memperingatkan dua anak asuhnya yang dikabarkan bergabung dengan Deltras. Menurut dia, kesepakatan yang dijalin sebelum Persebaya menghabiskan pertandingan adalah melanggar etika. ''Anak-anak harus hati-hati. Sebab, bisa diambil tindakan atas sikapnya yang kurang profesional,'' tegasnya.

Sementara itu, kubu Persik sangat antusias dalam menyambut laga kontra Persebaya. "Harus menang dan semoga tidak terdegradasi," kata Barnadi, sekretaris umum Persik, kepada Radar Kediri (Jawa Pos Group). (uan/jie/jpnn/c10/ca)
Share on Google Plus

About 12paz