PT Liga Indonesia (PT LI) meradang. Regulator Piala Indonesia itu kecewa dengan beberapa fasilitas Gelora Delta, Sidoarjo, venue partai semifinal dan final Piala Indonesia 2010.
Beberapa fasilitas yang dikeluhkan PT LI adalah dekorasi stadion, kondisi lapangan yang keras dan tidak rata, serta jala gawang yang tidak berwarna putih. Padahal, babak empat besar diputar besok (27/7).
''Sebagai penyelenggara, kami tidak mau kecolongan dalam masalah-malah seperti itu. Apalagi, ini partai final dan semifinal. Jadi, mau tidak mau, semua fasilitas harus dibuat sesuai dengan standar yang kami miliki,'' kata Manajer PT LI Llano Mahardika saat menyidak Gelora Delta, Sidoarjo, kemarin (25/7).
Menurut dia, sudah sepantasnya stadion sebesar Gelora Delta memperbarui fasilitasnya sesuai dengan standar internasional. Apalagi, lanjut Llano, tiang penarik jala gawang di stadion tersebut masih lebih pendek.
''Padahal, idealnya tiang penarik itu harus lebih tinggi daripada tiang gawang biar jala bisa berbentuk segi empat,'' bebernya.
Llano menyatakan bahwa kekurangan fasilitas yang dimiliki Gelora Delta itu harus segera diperbaiki. Tentu, sambung dia, perbaikan fasilitas itu telah menjadi tanggung jawab panitia lokal.
Selain itu, Indrarta Toekan, pengawas kompetisi PT LI, mengeluhkan kondisi lapangan Gelora Delta yang jauh dari kata ideal. Kondisi rumput dan lapangan Gelora Delta lebih keras.
''Saya yang memakai sepatu biasa saja merasa tidak seimbang. Apalagi, pemain yang sepatunya memakai pul, otomatis akan lebih tidak nyaman," lanjut Indrarta.
Kendati begitu, Ketua Panpel Deltras Joko Tetuko hanya menanggapinya dengan santai. Joko mengatakan, semua keluhan PT LI itu hanya terkait dengan perubahan standar dari FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional).
''Kalau memang demikian, ya kami pasti ikuti prosedurnya. Lihat saja nanti, pasti kami siapkan semuanya,'' tegas Joko. (dik/c7/diq)