
Pertandingan pamungkas Indonesia Super League (ISL) antara Persija Jakarta menjamu tim juara Arema Indonesia, besok sore ( 30/5) di Gelora Bung Karno (GBK), dipastikan bakal meriah. Sebab, pihak Polda Metro Jaya mengijinkan partai big match itu disaksikan langsung oleh suporter kedua tim.
Sebelumnya sempat berhembus isu jika laga itu akan dilangsungkan tanpa penonton. Sebab dikhawatirkan akan terjadi kerusuhan karena di waktu yang sama tim Jakarta lainnya, Persitara juga melakoni pertandingan. Yaitu menjamu Persijap Jepara di Stadion Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojongeoro, Kuningan. Selama ini suporter Persija dan Persitara kerap bentrok. Hal itu sebetulnya sudah diantisipasi oleh PT Liga Indonesia (PT LI) selaku penyelanggara kompetisi. Awal bulan lalu PT LI sudah memutuskan partai Persitara versus Persijap dimajukan pada Sabtu, 29 Mei ( hari ini).
Tapi beberapa hari lalu, tiba-tiba ada permintaan dari Pemprov DKI untuk memakai Stadion Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojongeoro untuk menggelar acara peringatan Hari Tembakau Sedunia.
Pertandingan Persitara menjamj Persijap pun sempat disebut-sebut akan kembali dikembalikan ke jadwal semula. Yaitu Minggu, 30 Mei. Konsekwensiya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihak kepolisin melarang supporter menyaksikan jalannya pertandingan antara Persija melawan Arema di GBK.
Namun, setelah dilakukan konsolidasi dengan pihak-pihak terkait akhirnya disepakati satu jalan keluar. Yaitu pertandingan Persitara melawan Persijap tetap dilakukan pada Sabtu ( 29/5), tapi malam hari. ’’Kami rasa itu jalan yang terbaik,’’ kata Joko Driyono, CEO PT LI kemarin.
Namun, pertandingan di malam hari itu juga terancam tidak bisa dilakukan. Sebab, lampu di Stadion Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojongeoro tidak memenuhi syarat.
’’Itu sudah kita bicarakan. Tuan rumah akan merekondisi kondisi lampu di staidion. Tapi jika malam hari juga tidak memungkinkan, kami juga memikirkan opsi menggelar pertandingan pagi hari (Minggu, 30/5),’’ kata Joko.