
Pertandingan kali ini cukup langka bagi penggemar Bajul Ijo. Untuk kali pertama, mereka menyaksikan mantan jagoan, seperti Uston Nawawi, Bejo Sugiantoro dan Javier Rocha kembali berlaga di Gelora 10 November. Belum lagi Freddy Mulli yang menjadi pelatih kepala didampingi Mursyid Effendi sebagai asistennya, membuat laga ini layak disebut sebagai laga reuni.
Hujan turun cukup deras saat laga Piala Indonesia ini digelar, membuat kedua tim terlalu mudah kehilangan bola. Namun memasuki pertengahan babak pertama, jalannya pertandingan sudah mulai terbaca.
Persebaya terlihat sporadis dalam melakukan serangan, sementara Persidafon, yang lebih banyak menguasai bola, lebih skematis dalam menyerang.
Persebaya lebih dulu mencetak gol, tepatnya pada menit ke 26. Berawal dari tendangan bebas, bola berhasil ditepis kiper Persidafon dan membentur tiang. Jeon Byuk Euk berhasil memungkasi kemelut melalui sontekannya yang menggetarkan jala gawang Persidafon, 1-0 untuk Persebaya.
Namun tak butuh waktu lama bagi Persidafon membalas. Lima menit kemudian, Elie Aiboy menusuk melalui sayap kiri, usai mengelabui Nugroho Mardiyanto, dan mengirim umpan silang datar ke dalam kotak penalti. Bola disambar dengan kekuatan penuh Uston dan bersarang di gawang Syaifudin.
Persebaya sempat mencetak gol pada menit ke 30, namun wasit tidak mengesahkannya karena Patricio Morales lebih dulu menyentuh bola sesaat sebelum gol terjadi.
Persidafon justru berbalik unggul pada menit ke 36. Usia boleh beranjak senja, namun Elie masih berbahaya dengan kecepatannya. Usai mengalahkan tiga bek Persebaya dalam adu sprint, pemain kelahiran Jayapura 31 tahun lalu ini mengirim bola matang yang berhasil dimaksimalkan Carlos Raul, 1-2 Persidafon unggul.
Tak ada serangan berarti yang dibangun Persebaya. Serangan demi serangan mampu digagalkan lini belakang yang digalang mantan kapten dan legenda Surabaya, Bejo Sugiantoro. Hingga babak pertama usai, Persebaya tertinggal 1-2.
Pelatih Persebaya, Rudy Keltjes, menunjukkan kepiawaiannya dalam memotivasi para pemain. Green Force pun memasuki babak kedua dengan kepercayaan diri dan permainan yang lebih terorganisir.
Berbeda dengan babak pertama, Persebaya tak mau tergesa-gesa dalam menyerang. Tempo permainan menjadi lambat. Strategi ini berhasil membuat Persidafon, yang mengandalkan kecepatan dalam melakukan serangan balik, terlena.
Persebaya mencetak gol kedua pada menit 63, melalui tendangan bebas. Kali ini Marcelo Cirelli mengarahkan bola datar ke sudut kanan gawang Jean Wilson Along. Bola tetap bersarang ke gawang Persidafon meski Along sempat menepisnya. Kedudukan menjadi imbang 2-2.
Kemenangan akhirnya diraih Persebaya, kembali melalui situasi bola mati. Cirelli, yang mengambil tendangan bebas, mengarahkan bola ke kotak penalti. Bola kemudian berhasil dibelokkan Patricio ‘Pato’ Morales melalui sundulannya dan mengubah kedudukan menjadi 3-2 pada menit ke 85 dan bertahan hingga laga usai.[boy]