
Kasus pengeroyokan yang menimpa enam pemain Persisam, saat dijamu Persiwa Wamena, Sabtu (3/4) lalu, ternyata mematik kekhawatiran pada pemain-pemain Arema.
Apalagi dalam kasus tersebut, enam pemain itu, Ronald Fargundez, Danilo Fernando, Panggah. S, Akbar Rasyid, Tsimi Joe dan Choi Dong-soo, mengalami cedera. Yang paling parah dialami pemain Korea, Choi Dong-soo.
Bahkan dalam sebuah pertemuan, pemain-pemain asing Arema sempat mengkhawatirkan dan takut pada keselamatan mereka. Karena melihat kejadian yang menimpa pemain Persisam, justru sasaran terlihat pada pemain asing. Ada empat pemain asing yang menderita luka-luka cukup berat. Kekhawatiran pemain-pemain itu dibenarkan pelatih Arema, Robert Rene Alberts. Dalam pertemuan rutin, pemain-pemain itu meminta ada jaminan keamanan, selama bertanding di Wamena.
Karena itulah, Meneer Robert meminta jaminan keamanan kepada PT Liga Indonesia, saat dijamu Persiwa Wamena di Stadion Pendidikan, Wamena, Minggu (11/4) mendatang.
‘’Kita meminta jaminan penuh saat bertanding di Wamena. Bermain di sana (Wamena, Red) sangat berbahaya. Telah terbukti Persisam menjadi korbannya,’’ kata Meneer Robert kepada wartawan usai memimpin latihan di Lapangan Kusuma Agrowisata, Batu, kemarin sore.
Menurut pelatih asal Belanda ini, tim Persiwa ini memang cukup aneh. Pasalnya, tim ini selalu menang di kandang dan gol yang tercipta sering terjadi di sepuluh menit terakhir.
Termasuk kemenangan 1-0 lawan Persisam, juga tercipta menit 84 lewat Imanuel Padwa. Data statistik juga menunjukkan, 11 dan 50 gol yang dicetak pemain-pemain Persiwa, dihasilkan pada 10 menit terakhir.
Sementara itu terpisah, Sekjen PSSI, Nugraha Besoes mengaku sudah mendapat laporan kasus pengeroyokan tersebut. Bahkan masalah itu dianggap sangat serius.
Hal tersebut dikatakan Sekjen PSSI Nugraha Besoes saat dihubungi Malang Post kemarin sore. Menurut Nugraha, PSSI bahkan sudah mendapat laporan dari perangkat pertandingan laga Persiwa vs Persisam tersebut.
Kasus itu juga sudah dibicarakan dengan PT Liga Indonesia, agar PSSI mendapatkan kejelasan. ‘’Sudah jelas semuanya. Kita juga sudah mendapat laporan,’’ tegasnya.
Nugraha menambahkan, setelah mendapat kejelasan, PSSI pun juga telah membuat surat perintah pengusutan. Komisi Disiplin PSSI diminta secepatnya segera menyelidiki kasus tersebut.
Nugraha menegaskan, pihaknya menilai peristiwa pemukulan itu ada potensi untuk disidang Komdis. ’’Yang jelas bisa kena sanksi, apalagi ada pemain Korea yang parah,’’ aku Nugraha.
Ya, pemain Persisam asal Korea Selatan Choi Dong-soo mendapat luka paling parah dan menerima tujuh jahitan. Selain Choi, pemain asing lain seperti Ronald Fagundez dan Danilo Fernando juga dikabarkan sempat pingsan.
Pria berkacamata asal Bandung ini juga menegaskan, memang harus ada jaminan keamanan selama bertanding di Wamena. ’’Jadi betul sekali kalau misalnya Arema meminta jaminan keamanan,’’ imbuh Nugraha. Tim Singo Edan sendiri, akan dijamu Persiwa pada Minggu (11/4) mendatang.
Yang lebih parah lagi, Nugraha mengaku sudah mendengar ada wacana pemain asing khawatir jika harus bertanding di Wamena. Namun menurut Nugraha, semua itu baru sebatas wacana yang bergulir usai kasus itu mencuat.
‘’Memang ada wacana pemain asing khawatir bertandang ke Wamena, sehingga ini harus ada tindak lanjut juga dari Wamena,’’ tandasnya.
Sementara itu Media Officer Arema Sudarmaji meminta persoalan itu secepatnya diselesaikan secara fair. Sejauh ini mental pemain Arema masih sangat bagus untuk menghadapi Persiwa.
Arema sudah menargetkan bakal memetik kemenangan saat menghadapi Badai Pegunungan. ’’Kita ingin masalah ini diselesaikan secara fair,’’ tegasnya. (ary/nda/avi)