Setelah gagal menggelar pertandingan melawan Persiwa Wamena pada Sabtu (12/3), PT Liga Indonesia akan memutuskan nasib Persija Jakarta besok, Senin (15/3). Ketua Eksekutif PT Liga, Joko Driyono, menyatakan lembaganya tidak bisa langsung memutuskan kasus tersebut pada Sabtu lalu, karena masih harus menunggu laporan dari semua pihak, terutama pengawas pertandingan.
“Sampai saat ini belum diputuskan soal pembatalan pertandingan itu. Kami baru akan memutuskannya besok,” kata Joko. Menurut Joko, ada dua kemungkinan keputusan bagi Persija akibat pembatalan laga itu. Pertama membawa kasus tersebut ke Komisi Displin PSSI, dengan asumsi Persija lalai menyiapkan pertandingan.
Jika opsi ini yang diputuskan, maka Persija kemungkinan besar akan mendapat hukuman berupa kekalahan walk out dan pengurangan nilai. Opsi kedua, memutuskan penjadwalan ulang laga tersebut melalui mekanisme internal PT Liga. Pilihan ini bisa terjadi jika PT Liga menganggap panitia pelaksana pertandingan sudah maksimal mendapatkan ijin pertandingan namun mereka gagal karena persoalan yang dianggap force major.
"Dua kemungkinan itu masih terbuka tergantung pembahasan berdasarkan laporan yang masuk nanti,” ujar Joko. Pada pernyataan sebelumnya, PT Liga sempat mengindikasikan bahwa kemungkinan besar opsi penjadwalan ulang akan sulit dilakukan karena Persiwa terbentur jadwal yang padat. Runner-up Djarum Indonesia Super League ini memang harus bertanding di Piala AFC selain di Liga Super.
Pihak Persiwa sendirinya menginginkan panitia pertandingan Persija dikenai sangsi akibat kasus ini. Asisten manajer Persiwa, Agus Susanto, menyatakan bahwa sesuai aturan manual liga, Persija bisa dikenai hukuman karena gagal menggelar pertandingan. “Kami akan tuntut mereka karena pembatalan laga ini,” katanya.
