Share |

Aremania Keroyok Panpel Persisam ,Sebuah Mobil Rusak, Seorang Terluka


Kesebelasan kebanggaan "urang Samarinda", Persisam Putra, harus menelan pil pahit malam tadi. Tim berjulukan Elang Borneo itu, takluk di kandang sendiri di Stadion Utama Kaltim, Palaran, dari tim Arema Indonesia FC dengan skor 0-1.

Sebenarnya, kekalahan itu bisa diterima publik Samarinda yang tergabung dalam Pusamania. Apalagi Persisam Putra bermain sangat baik dan layak disebut tim bertabur bintang. Sejumlah peluang pun diciptakan. Sayangnya, tak satupun yang berbuah gol.

Namun, situasi yang sudah terlanjut panas sejak laga akan dimulakan, berbuah keributan pasca pertandingan. Gara-garanya, seorang panitia pertandingan (panpel) yabg notabene anggota Pusamania, dikeroyok suporter Arema Malang di Kaltim yang tergabung dalam Aremania Borneo.

Dari informasi yang dipeoleh Sapos, sebenarnya, panpel sudah menegaskan, Aremania Borneo tak boleh hadir di Stadion Palaran. Ini untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Entah kenapa, saat pertandingan akan dimulai, terlihat ratusan Aremania Borneo berada di tribun ekonomi di bawah scoring board atau papan skor.

Alhasil, Pusamania dan panpel tuan rumah, berusaha sebaik mungkin menerima kedatangan suporter tamu. Ini pun sebagai penegasan dari Pusamania yang sengaja mengalah dengan menerima kedatangan Aremania Borneo di Stadion Palaran untuk membuktikan bahwa Samarinda aman untuk suporter tim tamu.

Namun kebaikan yang diberikan Pusamania ini tak berbalas dengan sikap ratusan Aremania Borneo yang hadir. Terjadi insiden penyeroyokan terhadap seorang panpel yang dilakukan anggota mantan kelompok suporter terbaik di Indonesia tersebut.

Ketua Panpel Persisam Putra Tommy Ermanto yang di konfirmasi harian ini malam tadi membenarkan insiden pengeroyokan itu. Ia pun mengaku kecewa dengan sikap arogan Aremania Borneo.

"Kejadian itu (pengeroyokan) diawali salah paham. Di luar itu, Aremania Borneo memang arogan," sahut Tommy.

Sementara itu Wanto, panpel yang menjadi korban penyeroyokan menjelaskan kronologi kejadian yang menimpanya. "Saya saat itu hanya bertanya mana korlap dari mereka (Aremania Borneo, Red). Pertanyaan saya itu ternyata disambut mereka dengan pukulan," ungkap Wanto kepada Spaos.

Dengan kejadian ini, Tommy Ermanto yang juga Presiden Pusamania menegaskan tak akan memperpanjang masalah ini. Namun kedepannya, ia mengaku kapok menerima kedatangan Aremania di Samarinda.

"Malam ini (tadi malam), terakhir kalinya kita menerima mereka (Aremania, Red) di Samarinda," tandas Tommy.

BERBUNTUT

Rupanya, aksi pengeroyokan itu berbuntut di luar stadion. Keributan terjadi. Akibatnya, sebuah mobil Toyota Kijang nopol KT 8058 BS yang dikemudikan M Soleh (35) dan mengangkut sekitar 10 orang Aremania Borneo rusak cukup parah akibat dihujami batu oleh oknum-oknum orang tak dikenal. Peristiwa tersebut terjadi saat mobil itu melintas di Jl Slamet Riadi, Sungai Kunjang sekitar pukul 22.00 Wita.

Selain mobil yang rusak, seorang penumpang bernama Ahmad Jaini (27) terluka di kedua tangannya serta bagian perut akibat terkena lemparan batu. "Saya tidak tahu pastinya bera orang, karena sejak di turunan Gunung Lipan, mobil kami sudah ada yang ngikutin," ungkap Soleh.

Sementara itu, dari pantauan Sapos di Markas Arema Jl Tengkawang, Sungai Kunjang, puluhan personel aparat kepolisian dari Polsekta Sungai Kunjang dibantu Poltabes Samarinda, terlihat berjaga-jaga di jalan masuk.

Kapoltabes Samarinda Kombes Pol A Kamil Razak, melalui Kabag Ops Kompol Ahmad Yusep Gunawan SIK yang turut melakukan pengawasan menuturkan, sejauh ini pihaknya belum dapat memastikan apakah orang-orang yang menyerang itu berasal dari Pusamania atau tidak.

"Juga belum ada laporan resmi dari pihak Arema yang merasa menjadi korban," pungkasnya. (rm-4/rm-3/rm-7)

Share on Google Plus

About 12paz