
PERSEBAYA Surabaya mendadak memiliki idola baru. Dia bukan John Tarkpor (Liberia/gelandang) atau Ngon A Djam (Kamerun/penyerang) yang telah menandatangani kontrak dengan Persebaya, melainkan Josh Maguire, gelandang serang asal Australia. Warga Kota Pahlawan sejatinya ingin melihat duo Afrika, Tarkpor dan Ngon A Djam.
Namun, mereka sampai saat ini belum menampakkan diri. Di tengah kekosongan itu, datang Josh Maguire yang bergabung di tim berjuluk Green Force tersebut melalui proses seleksi. Sejak mengikuti seleksi pertengahan bulan lalu, pemain bernama lengkap Josh James Maguire itu langsung menyita perhatian publik Surabaya dengan gocekan dan umpan-umpan akuratnya.
"Saya datang ke Surabaya setelah dihubungi Fabio de Oliveria (pemain Brazil yang kini menangani Suryanaga, klub internal Persebaya, Red)," ucap Maguire. Dia mengatakan, sebenarnya dirinya hanya menjajal seleksi di Surabaya. Sebab, sebelumnya dia berstatus sebagai pemain TP Ho Chi Minh, klub Vetnam.
"Penerbangan saya ke Australia memang harus melewati Surabaya. Karena itu, saya mampir ke Surabaya untuk mengikuti seleksi," urainya. Maguire mengatakan, Liga Vietnam baru dimulai akhir tahun nanti. Jadi, dia ingin memiliki klub baru secepatnya. Kebetulan, dia ditawari Persebaya untuk mengikuti seleksi.
Hanya sepekan menjalani seleksi, Maguire dikontrak sebagai pemain Persebaya. Lalu, apa yang membuatnya menerima tawaran tersebut? "Persebaya adalah tim yang bagus. Saya rasa, saya bisa berbuat sesuatu dengan bergabung di tim ini," jelasnya.
Selain itu, dia mengetahui dari media massa bahwa kompetisi di Indonesia cukup baik. Senin lalu (28/9), Maguire menunjukkan kemampuannya untuk kali pertama di depan publik Surabaya.
Di laga tersebut, Persebaya menaklukkan Delta Putra Sidoarjo (Deltras) 2-0. Tapi, dia belum menunjukkan permainan terbaiknya. "Ya, saya masih harus terus membangun komunikasi dengan kawan-kawan. Saya pikir, laga itu lebih baik daripada pertandingan-pertandingan uji coba sebelumnya," ujarnya. Komunikasi memang menjadi faktor vital dalam sebuah laga sepak bola. Maguire merasa terhambat saat berkomunikasi karena rekan-rekannya tidak bisa bahasa Inggris. "Saya sering ke Bali. Tapi, saya hanya paham sedikit kosakata dalam bahasa Indonesia," ucapnya.
Dia menegaskan akan segera membeli buku percakapan bahasa Indonesia untuk memperlancar komunikasi. Namun, dia beruntung karena tim pelatih Persebaya bisa berbahasa Inggris. Di luar masalah bahasa, dia menyatakan tidak ada kendala hidup di Indonesia. Bahkan, dia mengatakan sangat menikmati waktunya di Kota Pahlawan. Menurut dia, kawan-kawannya sangat ramah dan selalu mendukung.
Dia juga terkesan dengan militansi para pendukung Persebaya dalam pertandingan. "Saya rasa, ini adalah klub dengan suporter paling fanatik dibandingkan klub-klub lain yang pernah saya bela," terangnya.
Kendati tidak mengerti kata-kata yang disorakkan penonton, dia tahu ada ekspektasi besar di balik dukungan tersebut. Karena itu, dia berharap bisa melakukan sesuatu untuk membawa Persebaya berprestasi di Indonesia Super League (ISL) musim ini. (diq)
