Tidak ingin membeli kucing dalam karung, demikian istilah yang diungkapkan pelatih Sriwijaya FC Rahmad Darmawan terkait persoalan rekrutmen striker timnas Liberia Oliver Makor. Sehingga "RD" sapaannya akan melakukan serangkaian tes bagi pemain yang kini mengenakan ban kapten timnas Liberia ini saat datang ke Palembang. "Kita tetap akan tes Oliver Makor, terutama soal kebugaran dan kesehatannya. Kalau soal skill saya lihat rekam jejaknya tentu tidak diragukan lagi," ujar Rahmad via ponsel, Rabu (26/8).
Sebagai pemain Timnas Liberia, tidak ada yang meragukan kemampuan Makor dalam hal olahbola, insting mencetak gol, dan pengalamannya. Oliver Makor memiliki caps paling banyak memperkuat Timnas Liberia. Dia pun sudah malang melintang di beberapa Liga negara eropa. Terakhir rekan Timnas Zah Rahan Krangar ini, memperkuat salah satu klub Divisi II Yunani. Selain berposisi sebagai striker, Oliver juga bisa menjalankan peran sebagai playmaker. Namun faktor usialah yang membuat keraguan publik Sumsel, apakah pemain berusia 36 tahun ini sanggup mengarungi kompetisi yang terbilang cukup padat bersama SFC di musim kompetisi mendatang.
"Kita lihat nanti. Dalam tes yang akan kita lakukan saat dia tiba di Palembang," ujar RD sapaannya. Sebab pelatih yang juga disapa Cekmad ini menegaskan, usia tidak masalah baginya. Sebab yang paling utama adalah kebugaran dan kondisi fisik pemain. Meski usainya tua, tetapi jika dia mampu menjaga kebugaran dan tetap fit, kecepatannya tidak berkurang, dan stamina bagus, maka tidak ada halangan bagi SFC untuk merekrutnya.
"Kalau dia seperti Kayamba dan tetap fit. Meski usianya sudah 40 tahun tetap kita kontrak," ujar Rahmad. Seperti diketahui saat merekrut Ketih Kayamba Gumbs dua musim lalu, banyak pihak yang menganggap RD dan manajemen SFC tengah melakukan perjudian besar. Sebab usai Kayamba yang sudah uzur. Tetapi RD mampu menjawab keraguan itu, Kayamba tampil impresif dan memiliki andil besar dalam skema permainan SFC. Kini pemain paling senior ini memegang ban kapten tim wong kito.